KLIKJATIM.Com | Sidoarjo - Kasus tenaga kesehatan di RSUD Sidoarjo yang meninggal karena terpapar Covid-19 mendapat perhatian sejumlah anggota dewan. Anggota DPRD Jawa Timur Achmad Amir Aslichin menilai, mereka yang terinfeksi virus Corona itu kesehatannya semakin memburuk hingga meninggal.
[irp]
Dikatakan, dia berbela sungkawa atas meninggalnya dua nakes RSUD Sidoarjo. Keduanya dr. Gatot Pramono, dokter IGD RSUD Sidoarjo meninggal 19 Juni 2020. Serta perawat Sri Agustin yang juga meninggal pada 20 Juni 2020 dengan penyebab serupa. "Padahal para tenaga kesehatan ini, baik dokter maupun perawat merupakan ujung tombak meredam penularan virus Covid-19 yang menular itu," kata Anggota Komisi B yang akrab disapa Mas Iin ini.
Dia meminta kepada pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten untuk peduli terhadap kondisi kesehatan tenaga medis. Penanganan pasien yang berhubungan dengan Covid-19 harus lebih ekstra hati-hati. Termasuk kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) harus terpenuhi. “APD yang sesuai standar kesehatan harus tercukupi di rumah sakit,” ujar politisi PKB ini.
Mas Iin berharap APD dipenuhi secara rutin dan RS rujukan penanganan Covid-19 harus disuplai dengan baik sarana dan prasarananya. Selain APD, pemerintah diminta memberikan jaminan khusus untuk perawatan kesehatan bagi tenaga medis. Agar imun dan stamina mereka bisa selalu terjaga dengan baik.
[irp]
Hal senada dilontarkan disampaikan Ketua DPRD Sidoarjo Usman. Dia mengaku sangat prihatin dengan meninggalnya tenaga medis di RSUD Sidoarjo akibat tertular Covid-19. Dia berharap penanganan pasien Covid-19 dilakukan dengan SOP yang tepat.
Termasuk penyediaan APD memadai yang harus disuplai dan dibantu oleh pemerintah. “Tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 sangat berjasa untuk kesembuhan pasien tersebut. Karena itu jangan sepelekan kebutuhan APD bagi mereka,” katanya. (hen)
Editor : Satria Nugraha