GRESIK - Agenda kunjungan kerja (kunker) Anggota DPRD Gresik, Jawa Timur, disorot masyarakat. Terlebih kegiatan 'pelesiran' tersebut berlangsung di hari kedua setelah libur panjang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriyah.
Masyarakat menilai agenda kunker tersebut merupakan pemborosan anggaran. Apalagi tujuan kunker atau studi banding yang dilakukan kurang signifikan.
"Apalagi sering-sering melakukan kunker, itu perlu dipertanyakan? Hasilnya apa yang dibawa ke Gresik," ungkap Aris Gunawan, perwakilan warga Gresik, Rabu (13/06/2019).
[irp]
Menurut Ketua LSM Front Pembela Suara Rakyat (FPSR) tersebut, anggaran lebih baik banyak dimanfaatkan untuk menyikapi permasalahan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Seperti perbaikan jalan kabupaten terutama di wilayah Gresik Selatan.
Para wakil rakyat yang memiliki fungsi penganggaran, diharapkan bisa lebih bijak mengarahkan APBD pro masyarakat. Sehingga tidak terkesan menghambur-hamburkan uang rakyat.
Hal senada telah disesalkan oleh Gufron (37), warga Benjeng. Terlebih kunker dilaksanakan pada minggu pertama setelah libur panjang hari raya.
[irp]
"Ini kan aneh, semua komisi kompak berangkat kunker. Seharusnya lebih mengutamakan pengawasan terhadap kinerja ASN (Aparatur Sipil Negara) setelah libur panjang. Tidak malah ditinggal pergi semua," imbuhnya.
Di lain pihak, Wakil Ketua DPRD Gresik, Nur Saidah ketika dikonfirmasi tidak memberikan jawaban secara pasti.
Adapun diketahui, jadwal kunker anggota DPRD Gresik meliputi sejumlah daerah. Komisi I melakukan kunker ke DPRD Kabupaten Madiun, Komisi II dan IV ke Kota Batu. Sedangkan Komisi III berangkat ke DPRD Kota Pasuruan. (nul/*)
Keterangan foto: Nampak Komisi III DPRD Gresik sedang kunker ke Kota Pasuruan. (Ist)
Editor : Redaksi
