KLIKJATIM.Com | Surabaya — Provinsi Jawa Timur kembali mengukuhkan posisinya sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional, khususnya di sektor industri gula. Hal ini mengemuka dalam kunjungan kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, yang dirangkaikan dengan rapat koordinasi percepatan hilirisasi perkebunan di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa (23/12/2025).
Pertemuan strategis ini dihadiri oleh Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, Direktur Jenderal Perkebunan Abdul Roni Angkat, jajaran Direksi PTPN Holding, Gubernur Jawa Timur, serta jajaran Forkopimda Jawa Timur. Fokus utama koordinasi ini adalah memperkuat sinergi lintas sektor untuk mempercepat nilai tambah komoditas tebu demi kedaulatan pangan.
Dalam arahannya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan kabar optimistis terkait capaian swasembada pangan Indonesia. Ia menegaskan bahwa berkat kerja keras seluruh pihak, target swasembada yang semula diproyeksikan memakan waktu empat tahun, kini berpotensi tercapai dalam waktu hanya satu tahun.
“Jika tidak ada aral melintang, minggu depan kita bisa menyatakan Indonesia swasembada. Ini prestasi tercepat yang pernah kita raih. Dari yang semula diproyeksikan membutuhkan waktu empat tahun, kini berpotensi tercapai hanya dalam waktu satu tahun,” tegas Mentan Andi Amran Sulaiman dengan optimis.
Direktur Jenderal Perkebunan, Abdul Roni Angkat, menambahkan bahwa Jawa Timur menjadi kunci utama keberhasilan swasembada gula nasional. Hal ini dikarenakan mayoritas pabrik gula di Indonesia beroperasi di wilayah ini. Strategi yang dijalankan pemerintah saat ini berfokus pada perluasan lahan dan akselerasi tanam tebu secara bertahap.
Menanggapi arahan tersebut, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, menyatakan kesiapan penuh perusahaan dalam melakukan transformasi industri dari hulu hingga hilir. PT SGN telah menyiapkan langkah konkret berupa investasi besar untuk memaksimalkan kapasitas produksi 24 pabrik gula yang dikelolanya.
“Kami menyiapkan program revitalisasi dan peningkatan kapasitas pabrik gula yang saat ini rata-rata masih di kisaran 70 persen. Untuk mendukung tambahan produksi tebu, PT SGN menyiapkan investasi sekitar 800 miliar rupiah guna menghilangkan bottleneck dan mengoptimalkan kinerja pabrik-pabrik tersebut,” jelas Mahmudi.
Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi fondasi bagi terciptanya industri gula yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan. Dengan dukungan investasi dan kebijakan perluasan lahan yang tepat, Jawa Timur bersama PT SGN siap membawa Indonesia kembali menuju sejarah baru swasembada gula nasional yang tangguh.
Editor : Fatih