KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Kejuaraan Pencak Silat Antar Ranting ke-XIX Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) Cabang Kabupaten Bojonegoro resmi dibuka oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, di Gedung Pusat Latihan (Puslat) Gantari Kirana, Desa Plesungan, Kecamatan Kapas.
Ajang dua tahunan ini diikuti sebanyak 557 atlet pesilat dari ranting se-Cabang Kabupaten Bojonegoro. Kejuaraan yang mengusung tema “Tingkatkan Prestasi Untuk Memupuk Jati Diri SH Terate” tersebut akan berlangsung selama empat hari, mulai 21 hingga 24 Desember 2025.
Kegiatan pembukaan dihadiri Ketua SH Terate Cabang Bojonegoro Wahyu Subakdiono beserta jajaran pengurus, IPSI Bojonegoro, Ketua KONI Bojonegoro Sahari, unsur Forkopimda, Forkopimcam Kapas, ketua ranting, serta pengurus perguruan pencak silat se-Kabupaten Bojonegoro.
Ketua SH Terate Cabang Bojonegoro, Wahyu Subakdiono, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran Bupati Bojonegoro yang membuka langsung kejuaraan tersebut. Menurutnya, dukungan pemerintah daerah menjadi motivasi besar bagi pembinaan atlet pencak silat, khususnya generasi muda SH Terate.
“Terima kasih Pak Bupati Setyo Wahono atas dukungan nyata, termasuk rencana penyediaan pelatih bagi atlet pencak silat di Bojonegoro. Pembinaan yang terkoordinasi dan berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan prestasi,” ujar Wahyu.
Ia menambahkan, kejuaraan antar ranting ini menjadi ajang strategis untuk menjaring atlet-atlet potensial yang diharapkan mampu berprestasi hingga tingkat nasional.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengapresiasi terselenggaranya kejuaraan yang diikuti peserta dari 28 kecamatan serta dua komisariat perguruan tinggi, yakni Universitas Bojonegoro dan STIE Cendekia.
Pemkab Bojonegoro, lanjut Wahono, mendukung penuh kegiatan positif SH Terate dalam membina generasi muda yang sehat, berkarakter, dan berprestasi.
“Kejuaraan ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga membangun persaudaraan, silaturahmi, serta menanamkan jati diri SH Terate yang berbudi luhur, tahu benar dan salah, serta mampu mengendalikan diri,” kata Wahono.
Ia juga mengingatkan agar prestasi atlet disalurkan melalui ajang resmi, bukan melalui pertandingan tidak resmi yang berpotensi menimbulkan konflik. Bupati pun bersyukur atas terjaganya kerukunan antar perguruan pencak silat di Bojonegoro.
Dalam kesempatan itu, Wahono meminta KONI Bojonegoro untuk menjaring atlet berprestasi agar dibina lebih lanjut guna menghadapi kejuaraan nasional maupun internasional.
Kejuaraan ini mempertandingkan berbagai kategori, mulai kelas remaja hingga dewasa, putra dan putri, yang diikuti atlet dari 28 ranting serta komisariat perguruan tinggi. Pembukaan kejuaraan ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Bojonegoro sebagai tanda pertandingan resmi dimulai.
Editor : Wahyudi