KLIKJATIM.Com | Surabaya – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar memimpin seremoni pelepasan ekspor rempah bebas kontaminasi radionuklida Cesium-137 ke Amerika Serikat. Acara ini berlangsung di PT Terminal Petikemas Surabaya, Tanjung Perak, Surabaya, pada Senin (15/12/2025).
Pelepasan ekspor ini menandai langkah strategis pemerintah dalam memastikan keberlanjutan akses pasar global dan pemenuhan standar keamanan pangan internasional.
Amerika Serikat merupakan pasar utama rempah Indonesia. Namun, kebijakan pengawasan pangan di AS diperketat menyusul temuan Cesium-137, yang berujung pada penerapan mekanisme Detention Without Physical Examination (DWPE) melalui Import Alert 99-51 dan 99-52 oleh U.S. Food and Drug Administration (US FDA).
Menanggapi pengetatan tersebut, US FDA secara resmi menunjuk BPOM sebagai Certifying Entity (CE) untuk produk rempah Indonesia. Mandat ini mencakup pemeriksaan sarana produksi, verifikasi, sampling, pengujian cemaran radionuklida, hingga penerbitan Shipment-Specific Certificate (SSC) untuk menjamin rempah bebas kontaminasi Cesium-137, sesuai dengan Import Alert 99-52.
“Alhamdulillah, hari ini kita melakukan pelepasan ekspor rempah bebas Cesium-137 ke Amerika Serikat. Penunjukan BPOM sebagai Certifying Entity oleh US FDA merupakan bentuk diplomasi berbasis kepercayaan yang menunjukkan pengakuan dunia internasional terhadap kapasitas dan kredibilitas sistem pengawasan pangan Indonesia,” ujar Kepala BPOM, Taruna Ikrar.
BPOM telah melakukan penguatan regulasi, sistem, dan teknis, termasuk bekerja sama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk pemindaian dan pengujian cemaran.
Pada seremoni ini, BPOM secara simbolis melepas 8 kontainer berisi cengkeh (clove) dan kayu manis (cinnamon) dengan total volume 174 ton dan nilai ekonomi sekitar Rp14 miliar.
Secara keseluruhan, pada periode November–Desember 2025, tercatat 125 shipment rempah siap ekspor, di mana 82% telah melalui proses scanning dan sampling, dan 37 SSC telah diterbitkan hingga 12 Desember 2025.
Taruna menegaskan bahwa pengiriman ini menjawab kekhawatiran pasar global dan menegaskan komitmen Indonesia dalam memenuhi standar keamanan pangan internasional.
Ketua Bidang Komunikasi dan Diplomasi Satgas Penanganan Kontaminasi Cesium-137, Bara Krishna Hasibuan, memberikan apresiasi tinggi terhadap peran BPOM.
“Langkah cepat dan terukur BPOM menjadi kunci keberhasilan pemulihan ekspor rempah ke pasar Amerika Serikat. US FDA menyepakati bahwa BPOM bertindak sebagai Certifying Entity di Indonesia, dan kami melihat BPOM bekerja sangat cepat dan profesional dalam menjalankan peran tersebut,” kata Bara.
Ia menambahkan, pengujian yang dilakukan BPOM bersama BRIN dan lembaga terkait telah memastikan bahwa rempah Indonesia bebas dari kontaminasi Cesium-137, mengirimkan sinyal kuat bahwa sistem pengawasan pangan Indonesia dapat dipercaya.
Sementara itu, Direktur Operasi PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Noor Budiwan, menyatakan kesiapan pelabuhan mendukung kelancaran proses ekspor dengan layanan yang aman, efisien, dan sesuai standar internasional, yang turut memperkuat kepercayaan mitra dagang global.
Editor : Fatih