KLIKJATIM.Com | Lamongan – Pemerintah Kabupaten Lamongan kembali menunjukkan taringnya dalam peningkatan pelayanan publik. Tiga inovasi unggulan milik Pemkab Lamongan berhasil menembus babak final Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Provinsi Jawa Timur Tahun 2025.
Ketiga inovasi yang lolos seleksi ketat tersebut adalah Posyandu Kucing (Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan), Megilan Entrepreneur (Megpreneur) (Dinas Koperasi dan Usaha Mikro), dan Disabilitas Mandiri Terlindungi (Tas Mantri) (Puskesmas Turi).
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes), saat memaparkan inovasi Posyandu Kucing secara daring di Ruang Command Center Pemkab, menegaskan bahwa inovasi-inovasi ini didukung penuh oleh Peraturan Daerah dan selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan.
"Tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, hingga memberikan tambahan nilai ekonomis untuk masyarakat," tutur Pak Yes.
Inovasi Posyandu Kucing bertujuan mendekatkan layanan kesehatan hewan secara gratis dan rutin, khususnya untuk kucing, guna mencegah penyakit zoonosis (penyakit menular dari hewan ke manusia) dan meningkatkan kesejahteraan hewan.
Hingga saat ini, layanan tersebut telah menjangkau 937 hewan, meliputi vaksinasi rabies, pelayanan kesehatan, obat cacing, sterilisasi, hingga memberikan nilai ekonomis bagi warga. Layanan ini dilaksanakan di 1 UPT Puskeswan dan 9 Puskeswan.
"Pada inovasi Posyandu Kucing tidak hanya berlaku untuk hewan peliharaan, tetapi juga hewan liar yang kita laksanakan di tempat umum bahkan perumahan warga," jelas Bupati Pak Yes.
Bupati menambahkan, dengan meningkatnya gaya hidup cinta hewan peliharaan, diharapkan dapat meningkatkan UMKM di bidang pet care. Bahkan, ada rencana mengarahkan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDMP) untuk bergerak di bidang pet care.
Dua inovasi lainnya juga menunjukkan dampak signifikan dimana Megpreneur fokus pada peningkatan daya saing bisnis lokal. Melalui inkubasi bersama 155 tim yang mengklasifikasikan usaha di bidang agribisnis, food, fashion, industri kreatif, pariwisata, hingga layanan jasa, Megpreneur berhasil mendongkrak omzet pelaku usaha. Rata-rata kenaikan omzet pasca inkubasi tercatat konsisten meningkat: Rp 3,5 juta (2022), Rp 4,5 juta (2023), hingga Rp 5,8 juta (2024).
Sementara Tas Mantri (Disabilitas Mandiri Terlindungi), inovasi ini bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penyandang disabilitas melalui pemberdayaan keluarga sebagai caregiver untuk perawatan di rumah. Layanan yang diberikan mencakup Home Care Service (HCS) sebanyak dua kali seminggu, pelatihan caregiver dua kali setahun, serta bantuan alat penunjang kesehatan (tensi meter, alat mobilisasi, alat lab sederhana) bagi 15 orang per tahun.
Tiga inovasi yang selaras dengan 15 program prioritas Lamongan ini diharapkan mampu membawa nama baik Kabupaten Lamongan dan terus mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik di Jawa Timur.
Editor : Fatih