klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Transaksi Misi Dagang Jatim-Sultra Tembus Rp 1,048 Triliun Lebih, Gubernur Khofifah Komitmen Terus Perluas Pasar

avatar Much Taufiqurachman Wahyudi
  • URL berhasil dicopy
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Sultra Andi Sumangerukka.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Sultra Andi Sumangerukka.

KLIKJATIM.Com | Kendari – Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berlangsung di Hotel Claro Kendari, Rabu (19/11), berakhir dengan kesuksesan besar. Dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, kegiatan ini berhasil mencatatkan transaksi fantastis menembus angka Rp 1.048.520.600.000.

Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukurnya atas capaian tersebut. Ia menilai kegiatan ini sangat efektif untuk membantu pelaku usaha Jatim memperluas pasar sekaligus mendukung penguatan ekonomi dalam negeri.

“Alhamdulillah, misi dagang kali ini sukses dengan catatan transaksi sebesar Rp 1.048.520.600.000. Misi dagang ini terus kita gelar di berbagai daerah di Indonesia untuk membantu pelaku usaha Jatim bertemu pasar yang lebih luas, sekaligus mendukung substitusi impor dan meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri,” ujar Khofifah.

Nilai transaksi kali ini mengalami lonjakan yang sangat signifikan, yakni sebesar 690% atau Rp 915,45 miliar jika dibandingkan dengan capaian misi dagang serupa di Sultra pada tahun 2022 yang hanya mencatatkan Rp 132,55 miliar.

Dalam misi dagang ini, terjadi pertukaran komoditas yang saling menguntungkan. Produk unggulan Jatim yang diminati pasar Sultra meliputi Kopi Arabica, olahan pangan peternakan, gula merah tebu, mesin pengupas sabut kelapa, hingga peralatan Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan total penjualan mencapai Rp 663,9 miliar.

Sebaliknya, Jatim juga menyerap komoditas dari Sultra senilai Rp 384,6 miliar, yang terdiri dari arang batok kelapa, ikan tuna, cakalang, jagung, rumput laut kering, hingga rempah-rempah. Perdagangan ini mencerminkan rantai pasok yang saling melengkapi antara kebutuhan bahan baku dan produk hilir kedua daerah.

“Misi dagang ini bukan sekadar transaksi, tetapi momentum strategis untuk sama-sama saling memperkuat hilirisasi industri dan meningkatkan daya saing produk serta meningkatkan hubungan kerjasama ekonomi dan budaya kedua provinsi,” tutur Khofifah.

Semangat kebersamaan juga ditekankan oleh Gubernur Khofifah maupun Gubernur Andi Sumangerukka. Khofifah menegaskan bahwa tidak ada daerah yang merasa paling maju, melainkan semua tumbuh dan sejahtera bersama.

Hal senada diungkapkan Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, yang menyebut kolaborasi adalah kunci pemerataan pembangunan.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri, jadi tidak kompetisi tapi kolaborasi. Nah, kolaborasi ini terus kita sinergikan secara berkelanjutan,” tegas Andi.

Sebagai tindak lanjut konkret, Gubernur Andi menyatakan bahwa tim dari Pemprov Sultra akan segera melakukan kunjungan balasan ke Jawa Timur untuk memperkuat kerja sama demi kesejahteraan bersama.

Selain transaksi dagang, acara ini juga diwarnai dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Kerja sama tersebut melibatkan Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas PMPTSP, hingga Dinas PMD dari kedua provinsi.

Sektor perbankan dan organisasi bisnis pun turut ambil bagian, seperti kerja sama antara Bank Jatim dengan Bank Sultra, serta sinergi antar Kadin, HIPMI, dan IWAPI dari kedua wilayah.

Pencapaian ini menambah rekam jejak positif ekonomi Jawa Timur yang pada Triwulan III-2025 tumbuh 5,22% (y-on-y), lebih tinggi dari rata-rata nasional. Dengan surplus perdagangan yang konsisten, Jatim terus membuktikan diri sebagai pusat logistik dan perdagangan yang strategis di Indonesia.

Editor :