KLIKJATIM.Com | Sumenep - Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Sumenep, Madura, tahun ini hanya mampu mengalokasikan dana sebesar Rp7,7 miliar untuk memperbaiki sarana pendidikan dasar yang mengalami kerusakan.
Dana tersebut digunakan untuk merenovasi 17 sekolah dasar (SD) yang tersebar di wilayah daratan maupun kepulauan.
“Anggaran itu kami fokuskan untuk memperbaiki 17 SD yang kondisinya beragam, mulai dari rusak ringan hingga berat,” ujar Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Ardiansyah Ali Sochibi, Sabtu (1/11).
Menurut Ardiansyah, jenis perbaikan yang dilakukan pun bervariasi, tergantung pada kebutuhan masing-masing sekolah.
“Mulai dari rehabilitasi ruang kelas, ruang guru, hingga toilet. Namun, mayoritas perbaikan masih terfokus pada ruang kelas karena kondisinya yang paling memprihatinkan,” paparnya.
Dari total 17 sekolah tersebut, sembilan di antaranya mendapatkan dukungan dana dari pemerintah pusat melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Jadi tidak semuanya dibiayai APBD. Sembilan sekolah ditangani melalui DAK, sisanya menggunakan dana daerah,” jelasnya.
Ardiansyah juga mengakui, tahun ini anggaran perbaikan sekolah jauh menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, kata dia, pemerintah daerah sempat menggelontorkan hingga Rp64 miliar untuk kegiatan pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pendidikan di seluruh Sumenep.
“Tahun lalu anggarannya besar karena ada kombinasi dari DAK sebesar 80 persen dan APBD sebesar 20 persen,” ungkapnya.
“Sekarang jumlahnya berkurang signifikan. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat," katanya menambahkan.
Ia menyebut, meski dana terbatas, Dinas Pendidikan Sumenep berkomitmen tetap menuntaskan perbaikan fasilitas dasar agar proses belajar mengajar di sekolah-sekolah tetap berjalan layak.
"Kami berupaya memaksimalkan anggaran yang ada supaya seluruh siswa tetap bisa belajar dengan nyaman dan aman,” tegas Ardiansyah.
Editor : Wahyudi