klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Merasa Dilukai Media, Dua Kiai Kharismatik Madura Bereaksi Keras di Kick Off HSN 2025

avatar Wahyudi
  • URL berhasil dicopy
KH. Mohammad Nasih Aschal, Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Kholil Bangkalan, saat memberikan sambutan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di halaman Institute Agama Islam (IAI) Syaikhona Mohammad Kholil Bangkalan, Madura.
KH. Mohammad Nasih Aschal, Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Kholil Bangkalan, saat memberikan sambutan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di halaman Institute Agama Islam (IAI) Syaikhona Mohammad Kholil Bangkalan, Madura.

KLIKJATIM.Com | Bangkalan — Momentum Kick Off Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Bangkalan diwarnai pesan tegas dari dua tokoh kharismatik Madura, KH. Nasih Aschal (Ra Nasih) dan KH. Makki Nasir. Keduanya kompak menyoroti pemberitaan salah satu media nasional, Trans7, yang dinilai telah memojokkan dunia pesantren dan melukai hati para santri di berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Ra Nasih, Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan, menyampaikan kekecewaan mendalam atas tayangan program Xpose Uncensored Trans7 yang menurutnya melakukan framing negatif terhadap pesantren.

“Sungguh melukai para santri dari berbagai wilayah. Dengan kejadian framing-framing melalui liputan Trans7, itu sungguh melukai kami,” ujar Ra Nasih, Sabtu malam (18/10/2025), di Halaman Kampus Institut Agama Islam Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan.

Baca Juga : Dua Buronan Kasus Perkosaan Ditangkap Polres Bangkalan di Palangkaraya
Ra Nasih menilai, permintaan maaf dari pihak televisi tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan ini. Ia menegaskan perlunya langkah konkret guna memulihkan citra pesantren dan menampilkan nilai-nilai kebaikan yang sesungguhnya.

“Permintaan maaf saja tidak cukup. Harus ada langkah nyata memulihkan nama baik pesantren dan menampilkan nilai-nilai luhur yang diajarkan di dalamnya,” tegasnya.

Meskipun kecewa, Ra Nasih tetap mengajak seluruh santri untuk tegak lurus dan istiqamah di jalan perjuangan para kiai. Ia juga menyerukan agar pihak media bersangkutan turut mengambil peran dalam memulihkan nama baik pesantren dengan menayangkan konten yang mencerminkan ajaran kebaikan dan kontribusi besar pesantren bagi bangsa.

Baca Juga   : Bocah 12 Tahun di Bangkalan Tewas Tenggelam Saat Bermain di Sungai
Senada dengan itu, KH. Makki Nasir, Ketua PCNU Bangkalan, mengingatkan para santri agar tidak goyah menghadapi tantangan era digital. Ia mengibaratkan kondisi saat ini seperti kisah tongkat Nabi Musa yang melawan ilusi para penyihir Fir’aun.

“Kita dihadapkan pada godaan dan ilusi media modern. Santri harus bisa memegang teguh nilai-nilai pesantren agar tidak terseret arus yang menyesatkan,” ucapnya.

Menurut KH. Makki, santri memiliki modal besar dalam menghadapi perubahan zaman karena di pesantren mereka ditempa disiplin, ilmu, dan nilai moral yang menjadi bekal kuat untuk mengawal peradaban dunia.

Baca Juga : Dua Artefak Kuno Hilang dari Museum Cakraningrat Bangkalan
“Modalnya sudah kuat. Tinggal bagaimana santri menggunakan alat-alat ciptaan Allah di bumi ini untuk menebar kebaikan,” tambahnya. (yud) 

Editor :