KLIKJATIM.Com | Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, memastikan wabah campak yang sempat merebak beberapa waktu lalu kini telah berhasil dikendalikan.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, sejak 29 September 2025 tidak ada lagi puskesmas yang mencatatkan kasus baru campak di seluruh wilayah kabupaten.
Meski demikian, sejumlah rumah sakit di Sumenep masih merawat pasien dengan komplikasi penyakit yang memiliki gejala mirip campak, seperti bronkopneumonia. Kondisi ini menjadi perhatian serius Dinkes karena menunjukkan gejala yang serupa, antara lain demam tinggi dan gangguan pernapasan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, menegaskan bahwa pasien-pasien tersebut bukan merupakan kasus campak aktif.
“Kasus yang muncul di rumah sakit lebih mengarah ke komplikasi seperti bronkopneumonia, bukan infeksi campak secara langsung. Tapi gejalanya hampir serupa, jadi tetap kami pantau secara ketat,” ujarnya, Selasa (14/10).
Syamsuri menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan rumah sakit untuk melakukan penyelidikan epidemiologi guna memastikan komplikasi tersebut tidak berkaitan dengan wabah campak sebelumnya.
“Meski situasi sudah terkendali, kami tetap waspada. Terutama untuk memastikan bahwa gejala-gejala serupa yang muncul bukan kelanjutan dari kasus campak sebelumnya,” jelasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mendukung penuh program imunisasi anak. Menurutnya, imunisasi merupakan langkah kunci untuk mencegah penularan penyakit menular seperti campak.
“Kami imbau masyarakat, khususnya orang tua, agar segera melengkapi imunisasi anaknya. Pencegahan jauh lebih baik daripada penanganan,” tegasnya.
Dinkes P2KB Sumenep memastikan pemantauan kasus tetap dilakukan secara berkala, meski tren kasus campak di wilayah tersebut kini sudah menurun secara signifikan. (qom)
Editor : Hendra