klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Gempa Susulan Guncang Sumenep Hingga 3 Bangunan Terdampak

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
EFEK GEMPA. Salah kondisi satu rumah warga di Pulau Sapudi Sumenep, yang kembali menerima gempa susulan hari ini. (doc. M.Hendra.E/KLIKJATIM.Com
EFEK GEMPA. Salah kondisi satu rumah warga di Pulau Sapudi Sumenep, yang kembali menerima gempa susulan hari ini. (doc. M.Hendra.E/KLIKJATIM.Com

KLIKJATIM.Com | Sumenep - Getaran gempa bumi kembali dirasakan warga Kabupaten Sumenep, Madura pada Senin (13/10/2025) siang. Gempa susulan dengan kekuatan 5,0 magnitudo tersebut terjadi sekitar pukul 14.10 WIB dan sempat membuat aktivitas masyarakat terhenti sejenak.

Mengutip laporan resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episentrum gempa terletak pada koordinat 7,28 Lintang Selatan dan 114,14 Bujur Timur, atau sekitar 47 kilometer di tenggara wilayah Sumenep, dengan kedalaman 14 kilometer. 

Meski terasa cukup kuat di sejumlah daerah, BMKG menegaskan bahwa guncangan kali ini tidak berpotensi memicu tsunami.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Ahmad Laili Maulidy, mengonfirmasi adanya kerusakan ringan akibat gempa tersebut.

Ia menyebut tiga bangunan terdampak, dua di antaranya merupakan rumah warga yang sebelumnya sudah mengalami retak akibat gempa sebelumnya, dan satu lagi plafon sekolah yang ikut rusak.

“Dari laporan yang kami himpun, ada dua rumah yang retaknya makin parah dan satu plafon sekolah yang ikut terdampak,” jelas Laili kepada Klikjatim, Senin (13/10) malam melalui sambungan telepon.

Laili menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan tim relawan di lapangan untuk memantau kondisi bangunan yang berisiko ambruk. 

Ia juga mengimbau masyarakat, terutama di wilayah Pulau Sapudi dan sekitarnya, agar tetap tenang namun tetap siaga terhadap kemungkinan gempa susulan.

“Kami imbau masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada. Pemantauan terus kami lakukan secara berkala,” ujarnya. 

Guncangan terasa cukup nyata di beberapa kecamatan, seperti Talango, Kota Sumenep, Saronggi, Batang-Batang, Pragaan, hingga Bluto. Banyak warga yang mengaku kaget dan sempat berhamburan keluar rumah ketika lantai bergetar.

“Rasanya seperti lantai digoyang keras, meskipun cuma sebentar tapi bikin panik,” tutur Misna, warga Kecamatan Talango.

Hal serupa dialami oleh Wardi, seorang jurnalis lokal di Kota Sumenep. Ia mengaku sedang menulis berita ketika tiba-tiba merasakan getaran yang cukup kuat.

“Tiba-tiba lantai bergetar, saya langsung spontan keluar ruangan,” kata Wardi.

Sebagai catatan, gempa ini merupakan lanjutan dari rentetan aktivitas seismik yang mengguncang Sumenep dalam dua pekan terakhir. 

Sebelumnya, pada 30 September 2025, wilayah ini sempat diguncang gempa berkekuatan 6,5 magnitudo yang berpusat di Pulau Sapudi, dan sejak itu tercatat lebih dari 100 kali gempa susulan dengan intensitas ringan. (ris

Editor :