klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

BNPB : Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Jadi Tragedi Terbesar Tahun Ini

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban ambruknya bangunan 3 lantai Ponpes Al-Khoziny yang menjadi tragedi terbesar tahun ini
Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban ambruknya bangunan 3 lantai Ponpes Al-Khoziny yang menjadi tragedi terbesar tahun ini

KLIKJATIM.Com | Sidoarjo - Ambruknya bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, tercatat sebagai bencana dengan jumlah korban jiwa terbanyak di Indonesia sepanjang tahun 2025.

Hal ini disampaikan oleh Deputi III Tanggap Darurat BNPB, Mayor Jenderal Budi Irawan, dalam konferensi pers yang digelar di Posko BNPB pada Senin pagi (6/10/2025), pukul 09.00 WIB.

Menurut Budi, hingga Senin pagi, tercatat sebanyak 53 orang meninggal dunia, termasuk lima korban yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh. Sementara itu, 104 orang berhasil diselamatkan, sehingga total korban yang telah dievakuasi Tim SAR sejak hari pertama mencapai 157 orang.

“Berdasarkan informasi dari Kapusdatin, jumlah korban jiwa dalam insiden ini merupakan yang terbesar sepanjang 2025 menurut catatan BNPB,” ujarnya.

Budi menambahkan, angka korban meninggal di Ponpes Al Khoziny bahkan melampaui jumlah korban dari sejumlah bencana alam besar tahun ini, seperti gempa bumi di Poso, banjir bandang di Bali, dan banjir di Nagekeo, NTT.

“Korban dalam bencana-bencana tersebut relatif lebih sedikit. Sementara, dalam kejadian ini, korban meninggal mencapai 50 orang lebih,” jelasnya.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dikabarkan memberikan perhatian serius terhadap tragedi ini. Ia bahkan telah menginstruksikan agar dilakukan audit menyeluruh terhadap bangunan-bangunan di seluruh pondok pesantren di Indonesia guna mencegah kejadian serupa.

“Bapak Kepala BNPB sangat menaruh perhatian khusus sesuai instruksi dari Bapak Presiden,” ujar Budi.

Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan masih terus berlangsung. Berdasarkan laporan terakhir, diperkirakan masih ada 13 santri yang tertimbun reruntuhan.

“Target kami hari ini adalah menyelesaikan proses evakuasi. Diperkirakan masih ada 13 orang yang belum ditemukan,” pungkasnya. (ris)

Editor :