KLIKJATIM.Com | Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menegaskan keseriusannya dalam menghadirkan pendidikan gratis bagi masyarakat miskin melalui program Sekolah Rakyat (SR), yang dijadwalkan resmi diluncurkan pada akhir September 2025.
Tak hanya menyiapkan sarana, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep kini fokus pada kesiapan kesehatan calon siswa.
Kepala Dinsos P3A Sumenep, Mustangin, mengatakan pemeriksaan kesehatan menjadi syarat penting untuk menjamin kenyamanan dan keamanan seluruh peserta didik yang akan tinggal bersama di lingkungan berasrama.
Baca Juga : Anggaran Turun Tajam, Pemkab Sumenep Alokasikan Rp7,7 Miliar untuk Perbaikan 17 SD Rusak“Kalau ada anak yang kurang sehat, akan langsung kami rujuk ke rumah sakit agar segera mendapat perawatan. Ini untuk menjamin kenyamanan dan keamanan mereka di asrama,” kata Mustangin, Sabtu (4/10).
Sekolah Rakyat tahun ajaran baru ini akan berlokasi di gedung eks UPT Sarana Kegiatan Diklat (SKD) Batuan. Gedung yang sebelumnya difungsikan sebagai pusat pelatihan ASN itu telah direnovasi total agar sesuai standar sekolah berasrama.
Mustangin menambahkan bahwa renovasi gedung telah selesai pada 22 September 2025. “Fasilitasnya sudah siap. Ada tempat tidur, lemari, meja kursi, ruang belajar, dapur, hingga asrama,” terangnya.
Baca Juga : Kasus Kusta di Sumenep Turun Drastis Menjadi 150 Pasien, Dinkes Ingatkan Pentingnya Disiplin BerobatPihaknya berencana memanggil para siswa secara bertahap, mengingat sebagian calon peserta didik berasal dari wilayah kepulauan yang membutuhkan waktu mobilisasi lebih lama.
Lebih lanjut, Mustangin mengungkapkan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat bukan semata program pendidikan gratis dari pemerintah pusat, melainkan bagian dari strategi Pemkab Sumenep dalam memutus rantai kemiskinan.
“Kami ingin anak-anak merasa betah sejak hari pertama. Tujuan kami jelas, memberikan masa depan yang lebih baik lewat pendidikan,” pungkasnya. (yud)
Editor : Hendra