klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Limbah Jagung Tuban Jadi Listrik PLN, Petani Raup Untung Berkat Program Co-firing Biomassa

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Bonggol dan jerami jagung yang dulunya tak bernilai dan hanya dibakar, kini dapat dijual dan diolah menjadi biomassa sebagai bahan bakar alternatif.
Bonggol dan jerami jagung yang dulunya tak bernilai dan hanya dibakar, kini dapat dijual dan diolah menjadi biomassa sebagai bahan bakar alternatif.

KLIKJATIM.Com | Tuban – Petani jagung di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kini merasakan manfaat ekonomi ganda berkat inisiatif transisi energi yang digagas PT PLN Nusantara Power (NP), subholding dari PT PLN (Persero). Bonggol dan jerami jagung yang dulunya tak bernilai dan hanya dibakar, kini dapat dijual dan diolah menjadi biomassa sebagai bahan bakar alternatif (co-firing) di PLTU Tanjung Awar-Awar.

Inisiatif ini dijalankan melalui program CSR bertajuk Pengembangan Agrikultur Terpadu Desa Sinergi Energi (Si Pandu & Desi).

Muzamil, petani dari Kelompok Tani (Poktan) Sido Makmur di Desa Beji, mengungkapkan rasa terima kasihnya karena limbah jagung kini mendatangkan tambahan penghasilan.

Baca Juga : PLN Siagakan Pasokan Listrik 24 Jam di HAPUA Meetings ke-41
“Saat ini limbah jagung dibeli PLTU jadi menghasilkan tambahan rupiah. Semua kelompok Sido Makmur berterima kasih kepada Bapak Ibu dari PLTU Tanjung Awar-awar yang telah mengusahakan program ini,” kata Muzamil, Sabtu (20/9).

Hal senada disampaikan Roni, petani lain, yang merasa sangat terbantu bukan hanya dari segi ekonomi, tetapi juga keberlanjutan pertanian.

“Alhamdulillah selama ini bonggol jagung yang nggak ada nilainya dan hanya dibakar bisa dimanfaatkan oleh PLTU dan dibeli. Kami juga dapat bantuan sumur sibel, yang dulunya harus sewa atau mengambil air dari jauh, sekarang jadi lebih hemat dan efisien untuk mengairi sawah,” ungkap Roni.

Baca Juga : Angkat Tema “Energi Berdaulat”, PLN Resmi Buka Journalist Awards 2025 dengan Target 100 Jurnalis Terbaik
Tuban dikenal sebagai sentra jagung nasional dengan produksi mencapai lebih dari 760 ribu ton per tahun. Jumlah ini menghasilkan limbah pertanian yang sangat besar.

Kini, limbah jagung tersebut ditampung oleh Koperasi Energi Cakrawala Nusantara (ECN), yang telah dilengkapi mesin hammer mill berkapasitas minimal 8 ton per hari, hasil dukungan CSR dari PLN NP.

Ketua Koperasi ECN, Bang Am, menjelaskan bahwa keberadaan mesin ini menghilangkan kebiasaan petani membakar sisa panen. Limbah tersebut kini bisa langsung dijual ke koperasi untuk diolah menjadi biomassa.

Baca Juga : PLN Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 sampai S2 di Seluruh Indonesia
“Petani tak perlu pusing lagi untuk bakar sisa selepan jagung, tinggal jual saja ke kami malah dapat uang. Dengan mesin ini, kami mampu memproduksi biomassa minimal 8 ton per hari dan siap menyerap limbah pertanian jagung sebanyak-banyaknya,” ujarnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN akan terus menggenjot penerapan co-firing biomassa sebagai bagian dari strategi untuk mengakselerasi swasembada energi yang berkelanjutan melalui pemberdayaan masyarakat lokal.

“Sesuai arahan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto, PLN terus mendukung agenda swasembada energi. Dulu PLN hanya bertugas menyediakan listrik, tetapi kini tugas PLN adalah menyediakan energi yang bersih dan affordable untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan," ungkap Darmawan.

Baca Juga ; Dukung Ketahanan Energi, PLN Perkuat Pasokan Listrik 300 MVA untuk WK Rokan PHR
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyebut bahwa co-firing biomassa di PLTU Tanjung Awar-Awar ini adalah bukti nyata bahwa transisi energi dapat berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kami tidak hanya menekan emisi karbon, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi petani lokal yang selama ini kesulitan mengelola limbah pertaniannya,” tutup Ruly(yud) 

Editor :