KLIKJATIM.Com | Gresik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD) terus mendorong transformasi digital di bidang pelayanan pajak daerah. Upaya ini diwujudkan melalui kegiatan Capacity Building bertema “Transformasi Layanan Digital Daerah Menuju Kemandirian Pendapatan Bersama Desa/Kelurahan Hebat” yang berlangsung pada 1–2 Oktober 2025 di Hotel Horison Gresik dan juga secara daring bagi peserta dari Bawean.
Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, dalam pemaparannya menekankan tiga poin penting. Pertama, penguatan digitalisasi pajak daerah melalui aplikasi SILOPINTER sebagai motor peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kedua, peningkatan keterampilan komunikasi operator desa dan kelurahan agar layanan tidak hanya cepat, tetapi juga ramah, transparan, dan berpihak pada masyarakat. Ketiga, pentingnya sinergi desa dan kelurahan untuk memastikan informasi pajak berjalan dua arah sehingga proses pemungutan lebih efektif dan akuntabel.
Baca juga: Program UMKM Drive Thru Antar Terminal Teluk Lamong Raih Silver Award CSR & PDB 2025Wabup Alif juga menyoroti capaian positif pendapatan pajak daerah. Sejak 2021 hingga 2024, Gresik mencatat kenaikan sebesar Rp238 miliar, dengan realisasi tertinggi pada 2024 mencapai Rp960,4 miliar, meningkat dari Rp721,9 miliar pada 2021. Hingga akhir September 2025, realisasi pajak daerah telah menyentuh Rp800 miliar, meski target tahunan masih menjadi tantangan tersendiri.
“Desa dan kelurahan hebat adalah yang mampu mengelola potensi lokal sekaligus mengoptimalkan teknologi digital. Dengan itu, kemandirian fiskal dapat kita raih bersama,” tegas Wabup Alif.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 344 operator aplikasi SILOPINTER dari seluruh desa dan kelurahan di Gresik. Peserta terbagi dalam tiga gelombang, yakni 2 Juli, 1 Oktober, dan 2 Oktober 2025. Selain itu, hadir pula unsur kepala perangkat daerah, camat, kepala bagian, serta pejabat BPPKAD.
Sekda Washil menekankan bahwa capacity building ini bertujuan memperkuat pemahaman dan keterampilan operator dalam mengelola SILOPINTER. “Harapannya, pelayanan pajak daerah bisa semakin cepat, akurat, dan transparan,” ujarnya. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar