KLIKJATIM.Com | Jember - Jalur utama yang menghubungkan Jember dengan Bondowoso sempat ditutup total selama 7 jam, tepat di perlintasan sebidang JPL 163 dekat Stasiun Arjasa, sejak Kamis (21/8/2025) pukul 22.00 hingga Jumat (22/8/2025) pukul 05.00 WIB.
Penutupan dilakukan karena adanya pekerjaan penggantian rel dan bantalan lama dengan yang baru oleh Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya, Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub.
Humas BTP Kelas I Surabaya, Alfaviega Septian Pravangasta, menjelaskan rel lama tipe R42 yang sudah digunakan sejak 1980 diganti dengan rel baru tipe R54.
Rel tipe terbaru ini memiliki standar nasional yang memungkinkan kereta melaju hingga 120 kilometer per jam.
“Rel lama terakhir di-upgrade pada tahun 1980 dengan kecepatan maksimal hanya 70–80 km/jam. Dengan rel baru, kecepatan bisa ditingkatkan hingga 120 km/jam. Selain lebih cepat, kenyamanan penumpang dan kapasitas perjalanan kereta juga akan meningkat,” kata Alfaviega saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di lokasi, Kamis malam (21/8/2025) kemarin.
Menurutnya, penggantian rel sepanjang sekitar 25–30 meter ini merupakan bagian dari program peningkatan jalur KA Jember–Kalisat yang sudah direncanakan sejak 2020. Pekerjaan dilakukan bertahap agar tidak mengganggu operasional kereta.
Selain penggantian rel, lanjut pria yang juga akrab disapa Vega itu, tim juga membongkar sebagian jalan untuk pemasangan box culvert kabel sinyal menuju Stasiun Arjasa.
Dua alat berat dan sejumlah truk dikerahkan dalam pengerjaan, sementara polisi lalu lintas berjaga untuk mengamankan lokasi serta mengarahkan kendaraan ke jalur alternatif.
Dengan kondisi itu, kata Vega, pihaknya menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan warga yang perjalanannya sempat terganggu.
“Kami memahami penutupan ini berdampak pada arus lalu lintas. Namun pekerjaan ini sangat penting untuk meningkatkan kecepatan sekaligus aspek keselamatan kereta api dan masyarakat yang melintas di perlintasan,” tegasnya.
Meski sosialisasi telah dilakukan, masih ada pengendara yang terkejut dengan penutupan jalan mendadak tersebut. Salah seorang warga bernama Adi Bagus (36) asal Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Jember. Mengaku kaget dengan adanya penutupan jalan itu.
Pria yang sehari-hari berjualan sayur keliling ke wilayah perumahan sekitar wilayah Kelurahan Tegal Besar itu, harus memutar di jalan alternatif sekitar Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, menuju Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Jember. Untuk menuju ke Pasar Tanjung, Kecamatan Kaliwates, Jember.
“Ini kenapa jalannya ditutup? Kan muternya juga jauh,” keluh seorang pengendara motor yang hendak melintas dari arah Bondowoso itu.
"Saya berangkat ke Pasar Tanjung ini, mau kula'an (belanja untuk bahan jualan, red) setiap pagi. Baru tahu ada penutupan jalan ini, tapi katanya tidak lama. Semoga pas pulang sudah beres," sambungnya.
Dari penutupan yang dilakukan, diketahui sejak Jumat pagi pukul 05.00 WIB, jalur utama sudah kembali dibuka dan dapat dilewati masyarakat.
Ke depan, BTP Surabaya juga berencana membangun lima pos penjaga pintu lintasan (JPL) baru di sepanjang jalur untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
“Tujuan proyek ini bukan hanya untuk mempercepat laju kereta, tapi juga memastikan keselamatan warga yang melintas di perlintasan sebidang,” pungkas Vega. (ris)
Editor : Muhammad Hatta