KLIKJATIM.Com | Probolinggo – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan komitmennya dalam upaya percepatan penekanan angka kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan penyaluran bantuan senilai Rp10,2 miliar kepada masyarakat di Kabupaten Probolinggo, Jumat (20/6).
Bantuan sosial yang disalurkan mencakup berbagai program strategis, di antaranya, Program Keluarga Harapan (PKH) Plus sebesar Rp4,764 miliar untuk 2.382 keluarga, bantuan Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) sebesar Rp828 juta untuk 230 jiwa penyandang disabilitas berat, dan bantuan sosial kemiskinan ekstrem Sebesar Rp1,983 miliar untuk 1.322 jiwa.
Selain itu, turut disalurkan bantuan dengan skema khusus untuk kemandirian ekonomi masyarakat, yaitu, Kwirausahaan Inklusif Produktif (KIP) Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) JAWARA, senilai Rp12 juta, Bansos KIP PUTRI JAWARA, senilai Rp300 juta untuk 100 orang, dan Bnsos KIP KPM JAWARA, senilai Rp210 juta untuk 70 orang.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Dorong PTN BH Jadi Lokomotif Inovasi Atasi Disrupsi Teknologi dan Ciptakan Lapangan Kerja
"Alhamdulillah, hari ini kembali kami berkesempatan menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat, baik itu dari Dinas Sosial maupun dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa," ujar Khofifah usai menyalurkan bantuan di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Kamis (19/6).
Lebih lanjut Khofifah menambahkan bahwa bantuan ini tidak lain adalah bentuk komitmen pemprov Jatim untuk terus mendorong percepatan penurunan angka kemiskinan di Jatim, terutama di Kabupaten Probolinggo.
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa pengentasan kemiskinan harus dilakukan melalui pendekatan yang menyeluruh dan terintegrasi, tidak hanya berbasis bantuan tetapi juga yang bisa berdampak langsung bagi masyarakat.
"Berbagai bentuk bantalan-bantalan sosial dan ekonomi yang diberikan ini diharapkan bisa menjadi stimulus untuk terus mendorong perekonomian masyarakat," katanya.
Melalui bantuan skema ini diharapkan mereka yang sudah lulus dari kemiskinan ekstrem agar tidak turun status. Dan diharapkan mereka bisa menjadi lebih mandiri.
Bantalan sosial juga turut disalurkan berupa biaya operasional penunjang dan tali asih kepada 240 orang pilar-pilar sosial Jatim seperti SDM PKH Plus, Pendamping Disabilitas, TKSK, dan Tagana sebesar Rp909 juta.
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa dialokasikan untuk tiga program strategis, yakni penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) sebesar Rp400 juta untuk empat desa, program Desa Berdaya sebesar Rp300 juta untuk tiga desa, dan program Jatim Puspa sebesar Rp510 juta untuk tiga desa.
Untuk itu, Gubernur Khofifah berpesan kepada Pemkab Probolinggo agar terus berinovasi dan lebih jeli dalam menyusun program bantuan sosial masyarakat yang diharapkan bisa berdampak panjang.
"Sudah saatnya bantuan-bantuan kepada masyarakat lebih bersifat pemberdayaan. Sentuh perekonomian mereka, sentuh kemandirian mereka," pungkasnya.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Apresiasi Integrated Farming Kodim 0812 Lamongan, Siap Replikasi di Seluruh Jatim
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah membagikan paket sembako dan oleh-oleh sepulang dari ibadah haji berupa sajadah, jilbab, dan kurma kepada para keluarga penerima manfaat. Bingkisan diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah sebagai bentuk perhatian dan kedekatannya dengan warga.
Salah satu orang tua penerima bantuan sosial, Siti Aminah (47), mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada anaknya, Gufron (17). "Terima kasih bantuan yang sangat bermanfaat bagi anak saya," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Probolinggo, Fahmi AHZ, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Khofifah yang telah menaruh perhatian kepada masyarakat Probolinggo dengan memberikan bantuan sosial kepada 395 penerima manfaat sebagai perwakilan.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan Sosial Rp6,37 Miliar untuk Percepat Pengentasan Kemiskinan di Pamekasan
"Atas nama Pemkab Probolinggo kami ucapkan terima kasih atas bantuan yang dialokasikan kepada penerima manfaat dan pilar sosial bagi masyarakat Pemkab Probolinggo," ungkapnya.
Lebih lanjut, Fahmi menegaskan bahwa bantuan sosial merupakan bentuk nyata perhatian Provinsi Jatim dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Probolinggo, sehingga berdampak positif dan memberi motivasi untuk bangkit mandiri menghadapi tantangan ke depan.
"Tanggung jawab negara menjamin hak masyarakat terutamanya mereka yang tidak mampu sekaligus meringankan beban kehidupan dan beban ekonomi yang dirasakan sebagian masyarakat Probolinggo," tutupnya. (yud)
Editor : Wahyudi