klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Legislator DPRD Jatim Ini Angkat Isu Kedaulatan Pangan dan Program MBG

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, Eko Yunianto
Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, Eko Yunianto

KLIKJATIM.Com | Jember -  Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, Eko Yunianto, menggelar kegiatan sosialisasi dan seminar bertema "Kembali ke Akar Bangsa: Semangat Bung Karno Membangun Kedaulatan Pangan dari Desa", di dua lokasi berbeda, yakni Dusun Peji, Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari, serta Dusun Sumberejo, Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.

Kegiatan ini membahas sejumlah persoalan krusial di sektor pertanian dan ketahanan pangan, termasuk keterkaitannya dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas nasional.

Menurut Hariyanto, Tenaga Ahli Anggota Komisi A DPRD Jatim, isu pertanian perlu menjadi perhatian serius seluruh pemangku kepentingan. Salah satu persoalan utama yang diangkat adalah kelangkaan pupuk yang kerap terjadi di masa tanam.

“Bagaimana mau bicara kedaulatan pangan kalau setiap musim tanam petani selalu dihantui kelangkaan pupuk?” tegas Hariyanto saat dikonfirmasi wartawan di sela kegiatan, Kamis (12/6/2025).

Ia menekankan pentingnya pengawasan terhadap sistem e-RDKK, kios resmi, dan distribusi pupuk subsidi agar benar-benar sampai ke tangan petani.

Dalam kesempatan tersebut, Eko Yunianto yang merupakan wakil rakyat dari Dapil 5 (Jember–Lumajang), juga melakukan serap aspirasi langsung dari masyarakat, terutama para petani yang disebutnya sebagai bagian dari kaum marhaen.

Eko menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan nasib petani di wilayahnya. Menurut Hariyanto, Eko juga diharapkan dapat mendorong sinergi antara pemerintah provinsi dan pusat guna memastikan distribusi pupuk lebih tepat sasaran.

“Bahkan, tidak menutup kemungkinan dilakukan inspeksi lapangan guna memetakan persoalan secara konkret,” tambah Hariyanto.

Ia juga menyoroti bahwa keberhasilan Program MBG sangat bergantung pada kekuatan produksi pangan lokal.

“Program MBG bagus, tapi harus diiringi dukungan serius terhadap petani. Kalau hasil pertanian menurun karena pupuk langka, program gizi pun bisa terganggu,” ujarnya.

Hariyanto berharap momentum Bulan Bung Karno dapat menjadi pengingat bahwa kedaulatan pangan bukan sekadar slogan, melainkan harus diwujudkan dalam kebijakan nyata demi kesejahteraan petani dan masa depan bangsa.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut turut menghadirkan sejumlah tokoh sebagai narasumber, antara lain Martini, mantan Anggota DPRD Jember periode 2014–2019, dan Kusen Andalas, mantan Wakil Bupati Jember dua periode (2005–2015).(ris)

Editor :