KLIKJATIM.Com | Gresik – Ketua DPRD Gresik, M. Syahrul Munir, menyambut baik wacana pembangunan daerah berbasis aglomerasi yang melibatkan kolaborasi dengan kabupaten dan kota lain. Gagasan ini disampaikan oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, dalam Rapat Paripurna DPRD Gresik yang berlangsung pada Senin, 3 Maret 2025. Agenda utama rapat tersebut adalah pemaparan visi dan misi Bupati Gresik dan Wakil Bupati Asluchul Alif untuk periode 2025–2030.
Syahrul menegaskan bahwa konsep kolaborasi berbasis aglomerasi, khususnya dalam lingkup Gerbangkertosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan), merupakan langkah strategis dalam percepatan pembangunan daerah.
“Kami mendukung penuh konsep ini karena dapat menjadi solusi efektif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan pembangunan lintas wilayah secara cepat, kolaboratif, dan terpadu,” ujar Syahrul.
Sebagai contoh, Syahrul menyoroti persoalan banjir di Kabupaten Gresik yang terjadi dalam beberapa hari ini. Menurutnya, penanganan yang lebih komprehensif dapat dicapai jika kepala daerah di wilayah terdampak duduk bersama untuk merumuskan solusi terpadu dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Banjir di Gresik Selatan, baik akibat luapan Kali Lamong maupun Kali Brantas, tidak bisa diselesaikan secara parsial karena aliran sungainya mencakup beberapa wilayah, seperti Lamongan, Mojokerto, Gresik, dan Surabaya,” jelasnya.
Baca juga: DPRD Gresik Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Visi-Misi Bupati dan Wakil Bupati TerpilihLebih lanjut, ia menambahkan bahwa model kolaborasi berbasis aglomerasi juga berpotensi mengurangi kesenjangan antarwilayah secara bertahap. Dengan demikian, daerah yang termasuk dalam Gerbangkertosusila dapat berkembang dan maju bersama.
Sementara itu, dalam pemaparan visi dan misinya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan pentingnya sinergi antardaerah guna meningkatkan efektivitas pembangunan.
“Kami ingin membangun sinergi sejak awal dengan berpikir secara aglomerasi dan mengesampingkan ego sektoral. Dalam situasi yang menuntut efisiensi, kerja sama dan semangat gotong royong menjadi kunci utama. Misalnya, dalam penanganan Kali Lamong, koordinasi dengan wilayah sekitar diharapkan dapat menghasilkan solusi yang lebih optimal,” ungkapnya.
Menariknya, Rapat Paripurna kali ini menghadirkan tradisi baru dengan mengundang kepala daerah dari wilayah aglomerasi Gerbangkertosusila. Beberapa di antaranya yang hadir adalah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Wakil Bupati Bangkalan Mochamad Fauzan Ja'far, dan Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Rizal Octavian. Kehadiran mereka menjadi simbol komitmen bersama dalam mewujudkan pembangunan daerah yang lebih sinergis dan berkelanjutan. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar