klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Pemkab Banyuwangi Gandeng UKM Produksi APD

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggandeng sejumlah pengusaha UKM untuk memproduksi alat pelindung diri (APD). Langkah ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan APD yang langka di pasaran sejak wabah virus corona ,merebak.

[irp]

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengaku sengaja melibatkan UMKM untuk penyediaan APD di daerah. Pemkab Banyuwangi memiliki anggaran untuk membeli APD, namun kendalanya barangnya sulit di pasaran.

"Sehingga kami berinisiatif memproduksi sendiri dengan menggandeng UMKM konveksi yang ada di Banyuwangi, sekaligus untuk memberdayakan mereka di tengah situasi sulit saat ini. Tahap awal kami pesan 1.000 ke beberapa UMKM. Dan nanti kita tingkatkan. Produksi yang sudah selesai, telah didistribusikan ke rumah sakit,” ujar Abdullah Azwas Anas.

[irp]

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Widji Lestariono mengatakan, APD yang diproduksi tidak akan diperjualbelikan, tetapi didistribusikan ke fasilitas kesehatan di seluruh Banyuwangi. “Adapun untuk mekanisme distribusinya sendiri nanti diprioritaskan untuk RS yang menangani pasien Covid-19. Semua produksi kami cek ulang dan kami sterilisasi dulu,” pungkasnya.

Salah satu UMKM yang dilibatkan memproduksi APD adalah Dafa Jaya Konveksi dari Dusun Cangaan Kecamatan Genteng. Pemiliknya, Nur Basuki Abdullah mengatakan mendapatkan pesanan sebanyak 300 APD dari pemkab.

[irp]

“Dokter dari Dinas Kesehatan datang memberikan contoh serta standar-standar yang harus dipenuhi dalam pembuatan APD. Kami lalu produksi dengan supervisi Dinas Kesehatan,” kata Nur Basuki saat dikunjungi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Dia memilih material kain parasut yang kedap air sesuai arahan Dinkes. “Kami punya beberapa material parasut, dari yang biasa hingga bahan super. Tinggal memilih saja. Bahan menentukan harga. Kami mematoknya per APD Rp 140 – 175 ribu per baju,” bebernya.

Ia sangat berhati-hati dalam proses produksi APD. Mengingat baju ini salah satu perlengkapan standar untuk melindungi tenaga medis dari paparan virus. “Tidak semua penjahit yang ada kami libatkan. Karena pengerjaannya perlu detail. Kami memproduksi di satu tempat, agar setiap prosesnya bisa kami awasi dengan baik dan steril. Semua penjahit memakai masker. Alat-alat juga kami sterilkan,” ujarnya. (jtm/hen)

Editor :