KLIKJATIM.Com l Lamongan – Dampak penyebaran virus corona (Covid-19) membuat perekonomian menurun, seperti yang dialami nelayan pantura Lamongan. Mereka mengeluh dengan turunnya harga ikan di pasaran dan juga permintaan yang rendah.
Rahmat, nelayan asal Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan menduga turunnya harga ikan laut merupakan dampak adanya virus Corona. Selain itu adanya sejumlah perusahaan yang biasa menerima ikan milik nelayan kini tutup, karena tak bisa kirim ikan ke luar negeri.
[irp]
"Bisa jadi seperti itu, masyarakat jadi takut keluar rumah dan juga perusahaan yang biasa menerima ikan sekarang tutup tidak bisa kirim keluar negeri," ungkapnya. Jumat (03/04/2020).
Rahmat menambahkan, sejak ada imbauan mengantisipasi penyebaran Covid-19, para nelayan mengaku banyak warga yang mengurangi aktivitasnya keluar rumah. Sehingga para pelanggan dan pembeli enggan untuk datang membeli ikan hasil tangkapan nelayan yang dijual di pasar ikan.
Berdasarkan pantauan di lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong sejak adanya kabar mewabahnya Corona Covid-19, harga sejumlah hasil laut di pasaran mulai turun. Di antaranya rajungan, yang sebelumya Rp 65 ribu per kilogram, menjadi Rp 45 ribu. Lobster yang awalnya Rp 300 ribu menjadi Rp 100 ribu per kilogram.
[irp]
Sedangkan cumi-cumi harganya menjadi Rp 15 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp 35 ribu. Harga hasil laut itu diikuti harga jenis ikan lain, yang turun hingga 50 persen.
Para nelayan berharap kondisi seperti ini bisa segera normal kembali sehingga harga ikan laut bisa kembali stabil dan perekonomian bisa segera membaik.
"Semoga saja virus Corona bisa segera teratasi, sehingga dampaknya tidak semakin meluas khususnya bagi perekonomian nelayan," pungkasnya. (bis/bro)
Editor : Redaksi