KLIKJATIM.Com | Pasuruan – Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan berencana akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah lokasi proyek strategis di daerah setempat. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan pekerjaan sesuai ketentuan.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Saifullah Damanhuri menyampaikan, dalam waktu dekat dirinya bersama anggota komisi lainnya akan melakukan sidak ke sejumlah proyek. "Mana-mana proyek yang tidak rampung atau dikerjakan asal-asalan akan kita sidak," kata Saifullah Damanhuri saat dikonfirmasi klikjatim.com, Jumat (4/11/2022).
Nantinya dari hasil sidak akan dijadikan sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pasuruan, terutama dalam pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur sepanjang tahun 2022.
Dia juga mengakui ada informasi dari masyarakat terkait sejumlah proyek strategis yang diduga pekerjaannya tidak sesuai spesifikasi. "Tapi belum kita tindaklanjuti. Ada sejumlah proyek diindikasi dikerjakan tidak sesuai spek oleh rekanan," imbuhnya.
Selain itu juga ada proyek yang terancam tidak bisa selesai tepat waktu alias molor. "Kita menyayangkan ada proyek yang tidak dikerjakan secara maksimal. Padahal, proses penganggaran sudah dilakukan jauh sebelum pelaksanaan. Kita juga menerima laporan dari masyarakat ada proyek pembangunan yang terkesan asal-asalan," tambahnya.
Terpisah, Direktur LSM Pusaka, Lujeng Sudarto telah mencatat ada beberapa paket pekerjaan yang diduga menyalahi aturan. Mulai dari besaran teknis sampai material tidak sesuai spesifikasi.
"Dari temuan lapangan ada beberapa paket pekerjaan yang dikerjakan asal jadi. Sehingga berpotensi membahayakan penggunanya," katanya.
Sekedar informasi bahwa sejumlah proyek strategis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, yang dilaksanakan dengan menggunakan APBD tahun 2022 antara lainnya proyek pembangunan Rest Area Tutur senilai Rp2,4 miliar, Gedung Tourist Information Center (TIC) Rp3,8 miliar, pembangunan Wisata Halal Banyu Biru Rp4,9 miliar.
Pembangunan Arjuno Technopark Rp5,1 miliar, Rest Area Pohgading Rp4,8 miliar, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Rejoso Rp4,1 miliar. Juga pembangunan SPAM Pohjentrek Rp16,6 miliar, SPAM Beji Rp8,8 miliar dan SPAM Gempol Rp4,3 miliar. (nul)
Editor : Redaksi