klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Pelajar SMKN 01 Boyolangu Gelar Demo, Tuntut Transparansi dan Pembatalan Sumbangan

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Tulungagung - Pasca upacara bendera hari Senin (05/09/2022), seluruh pelajar kelas X , XI , dan XII SMK Negeri 2 Boyolangu, menggelar aksi demo di halaman sekolah.

Aksi demo dilakukan untuk menuntut pihak sekolah lebih transparan dalam penggunaan uang sumbangan yang selama dua tahun terakhir ini terkumpul, serta membatalkan penarikan sumbangan untuk tahun ini.

Salah satu pelajar kelas XII,Nova mengatakan, aksi kali ini adalah punca kekesalan pelajar terutama setelah adanya hasil rapat pada Sabtu (03/09/2022) yang lalu.

"Kami ini sekolah di sekolah negeri mas, bukan sekolah swasta, lha kok selalu ada Sumbangan, iuran atau apalah, kami ini juga bukan anak orang kaya, lha kok rapat Sabtu kemarin ada sumbangan lagi," ujarnya pada Senin (05/09/2022).

Rapat yang dihadiri wali murid, Komite dan pihak sekolah ini memutuskan untuk meminta wali murid memberikan sumbangan untuk pelajar kelas X sebesar Rp 2.750.000,- , kemudian pelajar kelas XI membayar sumbangan sebesar Rp 1.240.000,-  dan pelajar kelas XII diminta membayar sumbangan sebesar Rp 1.655.000.

"Tidak ada kejelasannya, kemarin Sabtu itu orang tua kali wali murid diundang, hasilnya ada sumbangan ini, ada tarikan lagi," ucapnya.

Sementara itu, pelajar lain Adelya mempertanyakan transparansi penggunaan uang sumbangan selama dua tahun terakhir ini, sebab sejak dirinya kelas X sudah menyumbang. Saat itu rencananya sumbangan akan digunakan untuk pembangunan lokasi parkir sepeda motor namun buktinya sampai saat ini tidak ada kejelasan.

"Saat itu padhal pandemi, kita sudah mbayar sejak dua tahun lalu, ndak tau uangnya dipakai apa saja, mana parkir dua lantainya, sampai sekarang Ndak ada, terus uang yang terkumpul kemarin mau dikemanakan, kita juga Ndak tau wong Ndak ada laporan, Kita itu maunya transparansi, uangnya dipakai untuk apa, digunakan apa, selama ini Ndak ada transparansi, adanya cuman narik aja, sekarang pelajar kalau ndak bisa parkir di dalam akhirnya parkir diluar bayar 2000 perhari," keluhnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Boyolangu Tulungagung, Arik Eko Lestari mengatakan, pasca aksi ini, sekolah memutuskan untuk membatalkan hasil rapat hari Sabtu kemarin.

Arik menjelaskan, hari Sabtu kemarin pihaknya mengumpulkan wali murid bersama dengan komite untuk membahas kebutuhan keuangan sekolah tahun ajaran kali ini.

"Sudah disepakati, hasil rapat hari Sabtu kemarin dibatalkan, nanti akan kita bahas lagi bagaimana mekanismenya, yang sudah terlanjur membayar akan kita data dan kita rinci, ini sumbangan lo ya, yang kuat bisa nyumbang, yang ndak mampu bisa mengajukan keringanan, yang kembar juga ada kebijakan sendiri," ucapnya.

Arik enggan merinci kebutuhan anggaran tahun ini, namun pihaknya mengakui kebutuhan sekolah tahun ini ada di angka Milliaran rupiah.

Salah satunya untuk mendukung pembangunan toko modern yang sebagian dana nya sudah dicover oleh pemerintah.

"Dari Pemerintah itu cuman ngover 70%nya saja, yang 30% itu perlu dukungan wali murid," jelasnya.(mkr) 

Editor :