KLIKJATIM.Com | Bojonegoro - Untuk menunjang destinasi wisata di Kabupaten Bojonegoro, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Bojonegoro mengelar workshop dan gelar produk pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner untuk menunjang destinasi wisata dalam bingkai kearifan lokal.Dalam acara tersebut menghadirkan sejumlah narasumber Ismail Fani Ketua Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Dan Pedesaan Swadaya (FKP4S) Jawa Timur, Wakil Ketua KADIN DIY Arief Efdendi, serta Mujimin, Ketua Pokdarwis Sambirejo dan pengelolan kuliner restoran balkondes dan destinasi wisata tebing breksi, prambanan, Sleman, Jogjakarta. Serta sejumlah Kepala Desa perwakilan Kecamatan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan pelaku usaha kuliner yang bertempat di Gedung Serba Guna Senin, 25/07/2022.
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah saat hadir virtual mengatakan, destinasi wisata tanpa di didukung adanya kuliner, tingkat ketertarikan pengunjung dioerkirakan hanya 80%. Tetapi dengan adanya kuliner yang khas, akan memberikan efek yang lebih 90%.
"Jadi sambil menikmati suatu objek atau panorama sambil memanjakan lidah dengan sajian kuliner tersebut. Sehingga destinasi wisata di desa dan kuliner menjadi satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan," ujar Anna Mu'awanah Senin (25/7/2022).
Menurutnya, bicara soal kopi, sudah turun temurun biasa minum kopi, bicara soal lontong sudah turun temurun makan lontong, bicara soal rawon juga sudah turun temurun makan rawon, soto dan lainya. Akan tetapi, ada sesuatu yang berbeda, disitulah akan menimbulkan ketertarikan.
"Dengan potensi jumlah penduduk yang besar, secara pasar kita sudah memiliki pasar, kita sudah menciptakan pasar dan bagaimana kita memanagenya, sehingga dapat menjadi peluang daya tarik kunjungan dibarengi dengan wisata-wisata yang lain," kata Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Bojonegoro Budianto menjelaskan, kegiatan workshop ini sebagai sarana pembelajaran aktif dan searah antara peserta dan pemateri, sekaligus gelar kuliner khas yang sudah mulai dikembangkan di destinasi wisata di 28 Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Selanjutnya juga akan dilakukan pembinaan untuk penyempurnaan produk oleh nara sumber sekaligus sebagai kurator yang mengunjungi stand produk kuliner masing-masing Kecamatan.
"Kegiatan workshop ini sebagai wadah menambah wawasan, membangun jaringan dan menjalin kemitraan antar peserta pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner dalam bingkai kearifan lokal. Sehingga dapat berkreasi menciptakan inovasi kuliner yang higienis, sehat, aman, dan sajian yang berbeda dalam rangka mendukung destinasi wisata yang ada di Bojonegoro," pungkasnya.(adv/mkr)
Editor : M Nur Afifullah