KLIKJATIM.Com | Tulungagung - Sampai saat ini 1.614 sapi di Kabupaten Tulungagung terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sapi - Sapi tersebut tersebar di 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Tulungagung, imbasnya 18 ekor sapi mati dan 17 lainnya harus di potong paksa.
Bupati Tulungagung,Maryoto Birowo memastikan, selain kematian sapi, pengaruh lain yang terasa akibat PMK adalah penurunan produksi susu sapi di kecamatan Pagerwojo.
Jika pada kondisi normal, setiap hari 60 ribu liter susu sapi dihasilkan,namun saat ini hanya 40 ribu liter saja.
"Itu baru di Pagerwojo, kita juga punya sentra sapi perah di Sendang,ini yang akan kita pastikan nanti berapa pengaruhnya,"jelas Bupati pada Rabu (06/07/2022).
Pihaknya kini telah melakukan antisipasi agar dampak PMK bisa ditekan,sehingga pertumbuhan ekonomi tidak terganggu.
Salah satunya dengan mempercepat capaian vaksinasi terutama untuk sapi perah yang masih sehat.
"Kita sudah lakukan rapat dengan tim dan sesuai dengan petunjuk pemprov dan pusat untuk penanganan PMK ini, jangan sampai perekonomian kita terpuruk lagi," terangnya.
Data terbaru,hingga saat ini sudah 35.125 ekor sapi yang telah mendapatkan vaksin, stok vaksin sendiri juga cukup berlimpah, setelah Pemkab Tulungagung kembali mendapatkan pasokan 80 ribu vaksin untuk sapi.
"Dulu awal kita dapat 40 ribu, ini barusan datang 80 ribu, walaupun jumlah hewan sapi di Tulungagung ada 170 ribu,kita akan maksimalkan yang ada," pungkasnya.(yud)
Editor : Iman