klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Antisipasi PMK, Ribuan Sapi di Sidoarjo Mulai Divaksin

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Petugas saat menyuntikkan vaksin. (Satria Nugraha/klikjatim.com)
Petugas saat menyuntikkan vaksin. (Satria Nugraha/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Sidoarjo - Untuk mengantisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak khususnya sapi, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan vaksinasi di Sidoarjo. Sasaran totalnya ada sekitar 2 ribu ekor sapi.

Vaksinasi perdana digelar di Dusun Tanjunganom, Desa Tanjungsari Kecamatan Taman, Sidoarjo.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah mengatakan, pihaknya sudah mempunyai skenario per wilayah dan per jenis ternak. Di antaranya jenis hewan yang meliputi sapi perah, bibit, serta sapi rakyat dan lainnya.

"Mulai hari ini vaksinasi sudah dimulai secara serentak di seluruh Indonesia. Khususnya yang terdampak di 18 Provinsi di Indonesia," terangnya, Selasa (16/6/2022). 

Dia menjelaskan, untuk sementara vaksinasi di Pulau Jawa yang paling banyak. Sebab populasi hewan ternaknya paling banyak dibanding lainnya. Maka, pihaknya akan melakukan vaksinasi setiap hari. 

"Hewan ternak yang masih sakit harus disembuhkan. Setelah enam bulan berikutnya dilakukan vaksinasi lanjutan," jelas Nasrullah. 

Untuk tahap awal, 800 ribu botol vaksin darurat PMK yang didatangkan dari Perancis, akan disebar merata terhadap ribuan peternak di 18 Provinsi di Indonesia. Khususnya yang terindikasi terpapar virus PMK.

Sementara untuk penyuntikan vaksin darurat PMK, Pemerintah akan melibatkan sejumlah tenaga kesehatan hewan yang ada di masing-masing daerah.

Nasrullah menambahkan, mekanisme vaksinasi dilakukan dua kali. Vaksinasi pertama satu bulan. Kemudian dilakukan vaksinasi berikutnya.

Lebih lanjut supaya diketahui, pihaknya menyediakan alat yang ditempatkan di telinga hewan tersebut. "Kemungkinan alat tersebut bisa discan untuk menghindari terjadinya salah vaksinasi. Jadi persis seperti peduli lindungi. Setelah sehat nanti peternak diizinkan menjual hewan-hewan ternak tersebut," imbuh Nasrullah. 

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Produksi Peternakan Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo, dr Roni Hartono mengatakan bahwa hari ini di Sidoarjo dimulai vaksinasi hewan milik peternak.

Berdasarkan arahan dari pusat untuk sapi perah dahulu. Setelah itu baru sapi potong. 

"Kami belum mengetahui data secara detail. Untuk sementara ada dua ribu sapi yang hari ini dilakukan vaksinasi," urainya. (nul)

Editor :