klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Inflasi di Jatim Pada Mei 2022 Tercatat 0,46 Persen, Disumbang Kenaikan Harga Telur dan Tiket Pesawat

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan. (Ist)
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan. (Ist)

KLIKJATIM.Com | SurabayaLaju Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi di Jatim sepanjang Mei 2022 mencapai 0,49 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebut Tingginya inflasi tersebut diakibatkan oleh adanya kenaikan harga berbagai kebutuhan dan jasa seperti angkutan udara, telur ayam ars, bawang merah, tempe, sewa rumah dan roti manis.

"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga secara umum, yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," ungkap Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan di Surabaya, Kamis (2/6/2022).

Dari sebelas kelompok pengeluaran, lanjut Dadang, seluruhnya mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok transportasi sebesar 0,94 persen, diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,84 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,62 persen.

"Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,44 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,40 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,27 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,22 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,16 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa sebesar 0,09 persen, dan kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen," ungkapnya.

Adapun beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2022 antara lain angkutan udara, telur ayam ras, bawang merah, tempe, sewa rumah, roti manis, angkutan antar kota, upah asisten rumah tangga, ayam hidup, dan es.

"Pada Mei 2022 dari sebelas kelompok pengeluaran, sepuluh kelompok memberikan andil/ sumbangan inflasi dan satu kelompok memberikan andil inflasi yang sangat kecil. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,20 persen. Adapun kelompok yang memberikan andil inflasi yang sangat kecil adalah kelompok pendidikan," katanya.

Dadang juga mengungkapkan bahwa tingkat inflasi tahun kalender 2022 sebesar 2,79 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2022 terhadap Mei 2021) sebesar 4,24 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2021 dan 2020 masing-masing sebesar 1,03 persen dan 0,86 persen. Adapun tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Mei 2021 terhadap Mei 2020 dan Mei 2020 terhadap Mei 2019 masing-masing sebesar 1,61 persen dan 1,83 persen.

"Delapan kota IHK di Jawa Timur selama Mei 2022, seluruhnya mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Sumenep sebesar 1,10 persen dan terendah adalah Kediri sebesar 0,08 persen," ujar Dadang.

Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender di delapan kota IHK Jawa Timur, Jember merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi yaitu mencapai 3,59 persen, sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Kediri sebesar 2,30 persen.

"Tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2022 terhadap Mei 2021) di delapan kota IHK Jawa Timur menunjukkan Malang adalah kota dengan tingkat inflasi tahun ke tahun tertinggi sebesar 4,74 persen, sedangkan yang terendah yaitu Kediri sebesar 3,13 persen," tutupnya. (ris)

Editor :