KLIKJATIM.Com | Surabaya - Maskapai Batik Air (Lion Air Group) akan membuka rute baru layanan penerbangan penumpang berjadwal dari Surabaya ke Jayapura. Penerbangan tersebut melalui Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) menuju ibukota Papua melalui Bandar Udara Sentani, Jayapura, Papua (DJJ).
Penerbangan perdana dijadwalkan pada 24 April 2022. Penerbangan Batik Air Surabaya – Jayapura – Surabaya ditahap awal akan dilayani frekuensi terbang satu kali setiap hari atau 7 (tujuh) kali dalam sepekan.
Danang Mandala Prihantoro Corporate Communications Lion Air menjelaskan, Batik Air menawarkan tarif tiket spesial satu kali terbang (one way) rute Surabaya ke Jayapura mulai dari Rp 1.900.000. Harga tiket satu kali penerbangan Jayapura - Surabaya mulai dari Rp 2.000.000. "Kami menyambut baik atas antusias pebisnis, wisatawan dan masyarakat yang menginginkan pilihan baru bepergian dari Surabaya ke Jayapura dan sebaliknya. Penerbangan tanpa henti (non-stop) diharapkan akan membantu persiapan khusus momen “mudik Lebaran” mendatang," kata Danang.
Dengan rute ini, Batik Air berharap bisa menambah pengalaman dari layanan “premium service airlines, menjawab dan mengakomodir kebutuhan layanan angkutan udara dari Pulau Jawa dan Pulau Papua.
Kemudian, kata dia, mempersingkat waktu, efektif dan mempermudah akses antardestinasi. meningkatkan minat menggunakan pesawat udara rute domestik.
Para tamu ditawarkan kemudahan layanan jaringan penerbangan yang saling terhubung (connecting flight) Lion Air Group. Penumpang dari Jawa Timur terbang dari Bandar Udara Internasional Juanda, setibanya di Jayapura dapat melanjutkan ke Biak, Merauke, Sorong, Manokwari, Dekai, Nabire, Timika, Wamena. Batik Air tetap menerapkan semua ketentuan penerbangan yang berlaku selama masa waspada pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Hal ini menurut aturan dari regulator serta komitmen Batik Air beroperasi senantiasa mengedepankan faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan (safety first) serta dijalankan sebagaimana pedoman protokol kesehatan. (ris)
Editor : Much Taufiqurachman Wahyudi