KLIKJATIM.Com | Sidoarjo - Meninggalnya bidan asal Sidoarjo, Sri Lestari Indah Putri bersama suaminya, Sertu Eka Andrianto akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yalimo Papua beberapa waktu lalu mendapat perhatian khusus dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Bahkan perwakilan anggota IBI dari beberapa kota di Jawa Timur, serta perwakilan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah berkunjung langsung ke rumah orang tua almarhum Sertu Eka di Dusun Sawo, Desa Dungus, Kecamatan Sukodono, Sabtu (9/4/2022). Mereka pun menggelar doa bersama.
"Agar kejadian serupa tidak terulang, kami meminta pemerintah melindungi tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di daerah konflik," tutur Ketua IBI Pusat, Emi Nurjasmi.
Dia juga berharap kasus kekerasan tersebut bisa terungkap dan pelakunya segera ditangkap.
Emi menegaskan, kasus kekerasan yang menimpa tenaga kesehatan di daerah konflik sudah sering terjadi. Menurutnya, hal tersebut harus dihentikan dan tak lagi boleh terjadi.
Usai doa bersama, Emi dan pengurus IBI Jawa Timur menyerahkan sejumlah bantuan yang diterima ayah almarhum Sertu Eka. Selain uang donasi, para pengurus juga menyerahkan mainan serta dua unit sepeda angin untuk kedua putra almarhum.
Seperti diketahui bahwa Sertu Eka dan istrinya Sri Lestari dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada hari Kamis (31/3/2022) lalu. Sertu Eka merupakan bintara pembina desa atau Babinsa di Pos Koramil Yalimo. Sedangkan Sri Lestari berprofesi sebagai bidan yang berdinas di Elelim, Papua. Mereka diserang KKB saat berada di sebuah ruko di Elelim.
Bahkan anak mereka yang masih berusia 2,5 tahun dengan inisial EP juga menjadi korban sabetan senjata tajam saat berada di gendongan sang ibu. (nul)
Editor : Satria Nugraha