KLIKJATIM.Com | Jakarta - Pertamina mengambilalih wilayah kerja (WK) Rokan masih terganjal negosiasi dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Untuk itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meminta agar kedua perusahaan migas tersebut melakukan proses negosiasi business to business.
[irp]“Kesepakatan antarbisnis antara Pertamina dan CPI menjadi kunci bagi Pertamina dalam pengelolaan WK Rokan, Riau. Jadi inilah yang harus diusahakan oleh kedua belah pihak,” kata Penasihat Ahli SKK Migas, Satya Widya Yudha.Menurut Satya, negosiasi B to B ini diperlukan untuk menjaga agar penurunan produksi minyak nasional tidak berkelanjutan. Pada masa alih kelola, kata Satya, SKK Migas telah mengurus dua hal. Pertama adalah percepatan kegiatan, dan yang kedua adalah proses peralihan blok itu sendiri. “Kedua kegiatan itu prosesnya terpisah," ujar dia.Berdasarkan peraturan perundangan, pada proses kedua yaitu proses peralihan, telah berjalan sebagaimana seharusnya. Sementara pada proses kegiatan pertama yaitu percepatan kegiatan, harus dilakukan melalui kesepakatan B to B antara CPI dan Pertamina.
[irp]Pada proses peralihan, tambah Satya, SKK Migas telah berhasil memfasilitasi agar CPI membuka semua informasi yang dibutuhkan Pertamina, termasuk data-data yang dibutuhkan Pertamina untuk mempercepat produksi pasca kontrak WK Rokan berakhir pada Agustus 2021."Setiap minggu tim kedua belah pihak duduk bersama dan mendiskusikan berbagai isu, mulai dari eksplorasi, eksploitasi, drilling dan sebagainya. Dalam proses ini CPI sangat koperatif," tandas Anggota DPR dua periode 2009-2014 dan 2014-2019 tersebut.Satya mengatakan sikap CPI tersebut harus dihargai karena terbuka dan mengakomodasi keinginan Pertamina, termasuk membuka data 78 kandidat sumur yang bisa dibor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat alih kelola. Ke-78 kandidat sumur itu merupakan sisa lingkup Plan Of Development (PoD) yang sudah disetujui SKK Migas, namun belum sempat diproduksikan CPI.
[irp]Pembicaraan B to B tentang percepatan kegiatan, antara lain early access telah dimulai sejak awal tahun 2019, dan sampai saat ini masih berlangsung. Untuk mendapatkan hasil maksimal, B to B yang sekarang dilakukan oleh CPI dan Pertamina, harus bisa menemukan kata sepakat, sehingga usaha SKK Migas untuk mempertahankan tingkat produksi, juga dapat menghasilkan hasil maksimal. (fan/nul)
Editor : Redaksi