klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Mulai Besok, Jemaah Umrah Jatim Berangkat Lewat Bandara Juanda

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Gubernur Khofifah usai mimpin Rakor Pembukaan PPIU dari Bandara Juanda di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. (Ist)
Gubernur Khofifah usai mimpin Rakor Pembukaan PPIU dari Bandara Juanda di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. (Ist)

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Pemprov Jatim akan melepas jemaah umroh via Bandara Internasional Juanda Surabaya pada tanggal 14-15 Maret 2022 besok. Rencananya, jemaah akan diberangkatkan menggunakan maskapai Lion Air dan Garuda Indonesia.

"Koordinasi dengan para agen pelaksana umroh harus intensif. Karena peminat di Jatim sangat tinggi sekali. Termasuk juga Dinas Kesehatan Jatim bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya, terkait kepulangan juga harus intensif," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Minggu (13/3/2022).

Khofifah menyebut perlindungan ekstra hati-hati sangat perlu untuk para jemaah kategori lansia. Apalagi yang memiliki komorbid. "Maka kehati-hatian secara ekstra harus tetap dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan," tegasnya.

Dia menambahkan, meskipun Pemerintah Saudi Arabia tidak mengharuskan jemaah membawa hasil swab antigen/PCR, namun pada proses kepulangan jemaah tetap wajib swab di lokasi kedatangan jemaah umrah.

"Misalnya jika kedatangan akhir di Juanda, nanti akan dilakukan swab di Juanda. Sambil menunggu swab jemaah menunggu di hotel yang telah di verifikasi KKP, PHRI dan Dinkes Provinsi," imbuhnya.

KKP, PHRI dan Dinkes Jatim sendiri, sudah menyiapkan sebanyak 27 hotel dengan total kapasitas 1.299 bed. Jumlah tersebut bisa bertambah sesuai kebutuhan.

"Namun 27 hotel ini sudah terverifikasi dan masih cukup. Namun, antisipasi seiring bertambahnya jumlah penerbangan maskapai, bisa diexercise untuk menjadi 61 hotel. Saat ini hanya 27 yang terverifikasi," urai Khofifah.

Sementara itu Kakanwil Kemenag Jatim, Husnul Maram bersyukur dengan dibukanya penerbangan jemaah umrah dari bandara Juanda. Ia menyebut Kanwil Kemenag akan mengikuti seluruh standar operasional yang telah disetujui bersama dari Ratas hari ini.

Sehingga masyarakat yang melakukan ibadah umrah, bisa berangkat tanpa test PCR tetapi pada proses kepulangan akan tetap dilakukan tes PCR di tujuan akhir masing-masing. Lalu akan dikarantina sambil menunggu hasil tesnya terbit.

"Hanya menunggu tanpa karantina. 1 hari saja. Kalau negatif pulang kalau positif ya isolasi di hotel. Tidak ada tambahan aturan lain," bebernya. (nul)

Editor :