KLIKJATIM.Com | Bojonegoro - Di salah satu Desa di Kabupaten Bojonegoro memiliki salah satu usaha yang bergerak di bidang pupuk organik dengan cara memanfaatkan limbah dari kotoran sapi.
Setiap harinya bisa membuat 2 ton produksi pupuk organik di bawah naungan bina usaha pupuk Griyorojokoyo Desa Kedungdowo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro yang di kembangkan oleh Abdul Mukarom warga setempat.
"Satu hari menghasilkan 2 ton pupuk. Sebenarnya bisa lebih besar lagi namun terkendala kurangnya daya tampung tempat," ujar Abdul Mukarom Kamis (10/3/2022).
Ia mengatakan, limbah peternakan merupakan produk dari usaha peternakan warga. Selama ini keberadaannya tidak dikehendaki sehingga harus dibuang. Untuk ternak (sapi) ini menghasilkan limbah berupa kotoran ternak (feces dan urine), serta sisa pakan ternak seperti potongan rumput, jerami, dedaunan, dedak, konsentrat dan sejenisnya, sehingga dapat di oleh menjadi pupuk organik.
"Di Kedungdowo ada 300 sapi dimana per ekor bisa menghasilkan kurang lebih 5 kg limbah setiap harinya," katanya.
Menurutnya, pupuk organik bisa dimanfaatkan untuk segala macam tanaman. Salah satunya dipakai untuk pupuk pisang cavendish yang menjadi primadona karena prospek pasar yang sangat menjanjikan. Terutama untuk segmen pasar modern, seperti minimarket dan supermarket hingga pasar internasional.
Mukarom juga menambahkan bahwa pupuk kompos atau organik merupakan salah satu pupuk favorit yang banyak digunakan karena berasal dari bahan yang tidak mengandung unsur kimia berbahaya dan bisa dibuat sendiri tanpa harus menggunakan alat-alat yang rumit. Tidak hanya itu saja, tanaman hias yang diberikan pupuk kompos biasanya akan menghasilkan daun, buah dan bunga dengan kualitas yang baik.
"Untuk pekerja sebanyak 20 orang, sebagian ibu-ibu rumah tangga. Sedangkan untuk harga produk ukuran 25 kg dijual Rp.25.000 dan kemasan 2,5 kg sebesar Rp. 5.000,-. Pemasaran di wilayah Kabupaten Bojonegoro secara offline dan online," pungkasnya. (yud)
Editor : M Nur Afifullah