KLIKJATIM.Com | Gresik — Puncak rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) yang ke 99 tahun, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Gresik launching Batik Damar NU. Kegiatan ini berlangsung di Musala Kantor PCNU Gresik, Jl Dr Wahidin Sudirohusodo Kebomas, Gresik pada Jumat (18/2/2022) malam.
Diketahui beberapa hari sebelumnya telah berlangsung tasyakuran harlah serentak di 450 ranting NU dan 16 Majelis Wakil Cabang. Semaan Alquran oleh Jam'iyah Qurro' Wal Huffadz (JQHW NU Gresik).
Rois Syuriah PCNU Gresik, K.H Mahfudz Ma'sum meminta agar jajaran Pengurus NU Gresik tidak jumawa karena merasa besar, serta diminta kompak dalam menjaga perjuangan NU. “Harlah NU menysongsong satu abad usia NU, dapat dijadikan sebagai titik balik untuk menghayati jasa serta perjuangan Ulama' NU,” ucapnya.
Dia juga mengajak para pengurus NU untuk terus menguatkan pemahaman terkait Aswaja An-Nadhliyah. “Kelompok yang besar tidak teratur, tidak tertib, dan kurang disiplin akan mudah dikalahkan oleh sekelompok kecil yang solid,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua PCNU Gresik, K.H Mulyadi mengatakan, setelah peluncuran Batik Damar NU ini akan disosialisasikan kepada MWC NU beserta Banom-banom NU se Kabupaten Gresik. “Kami ucapkan terima kasih kepada angkatan kawula muda NU atas ide kreatif Batik Damar NU. Insya Allah, besok tanggal 27 (Februari 2022), baju ini akan kita pakai bersama-sama (Pelantikan PCNU Gresik),” kata K.H Mulyadi.
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ihsan Menganti ini juga menyinggung petunjuk dari Ketua Umum PBNU K.H Yahya Cholil Tsaquf. Yaitu kaitannya dalam menyongsong bonus demografi kaum muda Nahdliyin.
“Kami berharap kawula muda yang berada di Lembaga mampu menjadi barisan terdepan dalam memajukan kiprah NU di Kabupaten Gresik,” jelasnya.
Senada dengan Ketua PCNU Gresik, perwakilan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU Jatim), H Muhammad Makruf yang juga hadir di tengah kegiatan mengapresiasi peluncuran Batik Damar NU tersebut. Bahkan dirinya pun meminta agar Batik Damar NU dipatenkan menjadi salah satu produk khas di Kabupaten Gresik.
Diketahui bahwa Batik Damar NU sendiri berwarna hijau terang dipadu guratan warna kuning dan sedikit warna merah tua, sehingga terlihat begitu menawan. Gurat penuh makna terlihat dalam Batik Damar NU.
Antara lain gambar Tunas Bunga Siwalan sebagai simbol semangat anak muda, Pohon Siwalan atau dalam bahasa arab disebut Ta'al yang berarti ajakan.
Kemudian Damar Kurung sebagai lampu hiasan khas Gresik hasil karya keluarga Masmundari. Tiga guratan Damarkurung dalam batik tersebut menyimpan pesan iman, islam dan ihsan, atau juga amaliah, fikrah dan harakah.
Motif terakhir dalam Batik Damar NU adalah gambar sembilan ekor bandeng. Bandeng adalah komoditas masyarakat gresik. Tradisi di Gresik menjelang malam 29 Ramadan, atau yang masyhur disebut Pasar Bandeng. Sedangkan jumlah 9 dinisbahkan dengan Walisongo. (nul)
Editor : Redaksi