klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Merasa Terbebani Soal Retribusi, Pedagang di SWK Convention Hall Wadul DPRD Surabaya

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Para pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK) Convention Hall (CH) Kecamatan Sukolilo, Surabaya, merasa keberatan terkait kewajiban retribusi di tengah kondisi perekonomian pada masa pandemi Covid-19 selama 1,5 tahun kemarin. Unek-unek tersebut pun disampaikan kepada DPRD Kota Surabaya.

Selain wadul, mereka juga mensosialisasikan terkait pembentukan koperasi khusus untuk para pedagang. Langkah ini sebagai upaya untuk menopang biaya produksi di tengah sulitnya mendapatkan penghasilan secara gotong royong, serta membantu meringankan biaya retribusi yang dibebankan kepada mereka.

Ketua Koperasi SWK CH, Andy mengatakan, membentuk koperasi ini merupakan inovasi para pedagang yang menyediakan berbagai kebutuhan untuk produksi usaha. "Koperasi ini kan baru terbentuk, sistemnya kayak dagang sembako, jualan beras, jadi minimal kebutuhan pedagang itu tercover dari kita sendiri, terus keuntungannya bisa untuk subsidi dikasihkan lagi ke pedagang," jelasnya, Senin (31/1/2022) malam.

Selain itu, pembentukan Koperasi SWK CH yang berada di Jalan Arief Rahman Hakim ini sebagai langkah untuk mengurangi beban retribusi yang dibebankan kepada para pedagang. Pasalnya selama masa pandemi ini penghasilan para pedagang menurun drastis.

Namun, Pemkot Surabaya masih membebankan biaya retribusi beserta bunga keterlambatan pembayaran. "Kemarin pandemi 1,5 tahun kan kita nggak jualan, pembeli juga kan nggak berani masuk, tapi retribusi sama bunganya masih jalan, jadi ancamannya kalau nggak bayar dikeluarkan," tuturnya.

Sehingga terkait permasalahan retribusi ini, para pedagang SWK CH meminta bantuan kepada Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) Anas Karno. "Kita mengeluhkan tentang retribusi, barangkali Pak Anas Karno bisa nembak ke atas untuk masalah pajak ini," pungkasnya.

Sementara itu, Anas Karno telah mengapresiasi langkah para pedagang terkait pembentukan Koperasi SWK CH. "Kalau bentuknya koperasi sangat bagus sekali lah untuk menunjang sarana prasarana yang ada di sekitar pedagang, yang ada di SWK di sini sehingga dapat menopang kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.

Dengan adanya koperasi ini diharapkan dapat membantu membangkitkan gairah perekonomian di Surabaya, khususnya di antara pedagang. Sehingga pedagang dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan produksi dan kebutuhan sehari-hari mereka.

"Supaya SWK di Convention Hall ini bisa ramai, ekonomi bisa bergerak, kemudian kalau ada koperasi menjadi mandiri, harapannya biar perekonomian di Surabaya, khususnya di SWK-SWK seluruh Surabaya bisa bergerak sehingga menjadi kebangkitan perekonomian di Kota Surabaya," katanya.

Anas juga meminta Pemkot melalui Dinas Koperasi dan Dinas Pariwisata juga diminta untuk berperan aktif melakukan pendampingan kepada para pedagang. Sehingga para pedagang nantinya dapat memanage dan mengembangkan usahanya.

Karena selama ini di SWK CH sering diadakan even seperti pameran lukisan serta live musik, namun pembeli masih sedikit. Hal ini pun sangat berdampak pada penghasilan para pedagang.

Terkait permasalahan retribusi yang membebani pedagang, Anas akan berkoordinasi untuk membantu pedagang agar diberi keringanan. 

"Insya Allah saya nanti akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan Perdagangan tentang hal ini, mudah-mudahan diberi keringanan karena di waktu pandemi mereka sangat merugi sekali," pungkas Anas. (nul)

Editor :