klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Petani di Pasuruan Keluhkan Kelangkaan Pupuk

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Pasuruan - Setiap kali musim tanam persoalan pupuk menjadi keluhan petani di Pasuruan. Lagi-lagi petani teriak lantaran pupuk subsidi langka. Akibat susah memperoleh pupuk subsidi, petani pun terpaksa membeli pupuk non subsidi meskipun dengan harga jauh lebih tinggi.

Selamet salah seorang petani asal Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan mengeluhkan kondisi pupuk subsidi sangat sulit diperoleh. Padahal petani sedang butuh pupuk.

"Petani sedang butuh pupuk. Tapi pupuk tidak ada," kata Selamet usai pupuk sawahnya, Sabtu (22/1/2022).

Awal tahun ini musim tanam, namun pupuk subsidi mulai langka sejak beberapa waktu terakhir. Dua jenis pupuk subsidi urea dan phonska sulit didapat oleh petani.

Selain langkanya pupuk, persoalan lain yang dikeluhkan petani, penebusan pupuk subsidi tetap saja digandeng dengan pupuk non subsidi. Padahal didalam aturan tidak ada gandengan.

"Mahalnya harga pupuk non subsidi membuat petani menjerit," keluhnya. 

Menurutnya perihal pupuk ini terlalu banyak aturan sehingga petani kebingungan. Selain itu, harga pupuk yang mahal tak sebanding dengan hasil pertanian yang harganya murah. Akibatnya petani merugi.

"Ini tidak seimbang sehingga tidak pernah akan terwujud swasembada pangan. Impor beras dari luar negeri, orang asing yang untung," sentilnya.

Serupa juga dialami petani di Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan, Sunarti. Ia mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Kelangkaan pupuk terjadi hampir satu bulan.

" Sudah sebulan ini petani kelimpungan mendapatkan pupuk subsidi," ucapnya.

Untuk pupuk non subsidi banyak beredar. Sehingga tidak ada pilihan lain, terpaksa petani membeli pupuk non subsidi, meskipun harga tinggi. “Alternatif mereka membeli non subsidi, mau tidak mau,” tukasnya.

Seharusnya persoalan pupuk menjadi mudah dan tidak langka di kalangan petani. Karena intensitas pembangunan semakin menanjak harusnya valensi pupuk semakin bertambah banyak dan tersedia akibat dari alih fungsi lahan pertanian. 

Sunarti berharap dengan tersediannya pupuk maka kesejahteraan para petani jadi stabil. Jangan sampai akibat kelangkaan pupuk muncul kebosanan warga  bertani sehingga pada akhirnya tidak bisa dikendalikan pelaku properti untuk kembangkan usahanya. Ini akibat dari banyaknya lahan pertanian yang tidak produktif diakibatkan keberadaan pupuk yang semakin langka. (yud)

Editor :