klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Khofifah Dukung Penguatan UMKM di Jatim

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Gubernur Jawa Timur Khofifah saat mendatangi kegiatan UMKM yang digawangi oleh Agnes Santoso dari bahan kardus bekas. (dtc)
Gubernur Jawa Timur Khofifah saat mendatangi kegiatan UMKM yang digawangi oleh Agnes Santoso dari bahan kardus bekas. (dtc)

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung penguatan industri Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) di Jawa Timur. Penguatan UMKM ini diharapkan bisa mendorong gerak perekonomian di Jawa Timur melalui peningkatan produksi, pemasaran yang memiliki daya saing.

[irp]

Hal itu disampaikan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi sebuah UKM di Surabaya yang berhasil mengubah sampah menjadi produk kreatif. "Jadi saya dapat info, ada UKM yang berhasil mengubah sampah berupa kertas bungkus semen dan kardus menjadi produk tas dan dompet. Hal ini bagus karena mendorong proses 3R (Reuse, Reduce, Recycle)," kata Khofifah di Jalan Jemursari Surabaya, (24/2/2020).

Khofifah menilai produk yang dibuat sangat bagus dan berkualitas. Meski terbuat dari bahan sampah, produk tersebut menjadi istimewa karena didesain dengan baik.

"Menurut saya mereka hebat, bagaimana UKM ini juga mengajak para tetangga bekerja lalu juga untuk mencintai lingkungan. Produknya keren dengan penguatan desain diberi bahan kulit, sehingga nilai estetikanya tinggi," urai Khofifah.

Agnes Santoso pemilik UKM mengaku, sehari UKM yang ia bina bisa menghasilkan 50 produk. Untuk pendukung produksi, Agnes memperkerjakan 10 orang.

"Ada 10 timnya ya, untuk membantu desain kita pakai bahan pewarna alami. Jadi semuanya aman dan ramah lingkungan. Kalau omset tergantung pesanan," katanya.

Selain kantong semen, UKM ini juga menggunakan kardus dari suatu produk yang dibuang di sampah. Agar produknya tak tertinggal zaman, UKM ini juga menggunakan teknologi ecoprint agar semakin diminati.

[irp]

Pada bagian lain, Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong penguatan daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Air agar bisa naik kelas dan mampu berkompetisi di pasar global. Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki harus ada perubahan cara pandang.

Selama ini memang pelaku UMKM takut naik kelas karena takut dengan pajak. Pihaknya akan terus melakukan pelatihan wirausaha agar mereka naik kelas.

"Salah satu program prioritas Presiden, Joko Widodo, adalah Pembangunan Sumber Daya Manusia. Kata kunci SDM tangguh, unggul, berkualitas akan meningkatkan daya saing, dan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berperadaban tinggi dan menjadi negara maju dan ini sejalan dengan cita-cita kemerdekaan yaitu membangun masyarakat Indonesia yang sejahtera adil dan makmur,” ujar di Yogyakarta, Senin (24/2/2020).

[irp]

Teten minta kepada Deputi Bidang SDM pendidikan/pelatihan SDM UMKM terutama untuk Kewirausahaan/Vocational untuk diperluas dan diperbanyak, khususnya daerah wisata super prioritas (bali baru). Seperti sekarang di Sleman dan sekitarnya sebagai penyanggah wisata Borobudur, untuk meningkatkan rasio wirausaha nasional saat ini sebesar 3,47 persen dari jumlah penduduk. Adapun pada tahun 2021 ditargetkan 3,64 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Jumlah tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah wirausahawan yang ada di negara maju yang mencapai 14 persen. Jumlah tersebut juga masih lebih kecil dibandingkan dengan jumlah wirausahawan yang ada di Malaysia 4,74 persen, Thailand 4,26 persen dan Singapura yang mencapai 8,76 persen. (kps/rtn)

Editor :