KLIKJATIM.Com | Ponorogo - Biasanya peternak kelinci akan membuang urin peliharannya. Namun di tangan Fendi Sukatmanto, urin kelinci itu disulap menjadi bermanfaat dan menghasilkan.
[irp]
"Saya memang meminta urin kelinci dari para peternak kelinci. Biasanya kan di buang begitu saja," ujar Fendi di rumahnya, di Jalan Dieng, Kelurahan Bangun, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Senin (1/11/2021).
Dia menjelaskan, urin kelinci itu diubah menjadi pupuk organik cair (POC). Dia pun meraup keuntungan bersih hingga Rp 20 juta per bulan.
"Ya lumayan. Daripada jadi limbah mending memanfaatkannya dan menghasilkan," katanya.
Dia mengklaim POC dari urin kelinci ini mampu untuk proses pembibitan bunga dan buah. Karena keunggulan dari POC racikannya.
"Permintaannya makin hari makin tinggi. Saya mengolahnya dari 2012 lalu. Lini permintaan setiap bulannya mencapai 2.000 liter untuk berbagai macam bidang pertanian," bebernya.
Cara mengolahnya, kata Fendi, urin yang didapatkan dari peternak kelinci di Ponorogo. Kemudian diolah dengan cara difermentasi dan ditambah beberapa unsur.
"Sekarang saya khususkan untuk tanaman pembibitan tanaman porang," terang Fendi.
Menurutnya sudah tiga tahun ini diaplikasikan ke tanaman porang. Pasalnya permintaan pasar juga tinggi untuk Porang.
Sebab, lanjut Fendi, ada kandungan unsur nitrogen (N) yang tinggi dalam POC tersebut. Hal itu membuat para petani dan pembudidaya bibit porang memilih menggunakan POC berbahan urin kelinci untuk pertumbuhan tanaman porang.
"Sebenarnya tidak hanya porang. Juga baik untuk tanaman sayur, hortikultura serta pohon dan buah-buahan," tegasnya.
Sementara untuk porang, POC ini bisa membantu pertumbuhan pada batang dan daun. Serta akar yang lebih banyak.
“Umur 3 bulan ke atas untuk pembentukan umbi porang lebih bagus, sehingga kualitas umbinya lebih bagus dengan tingkat glukomanannya lebih baik lagi,” urainya.
Dia mengaku POC buatannya bisa didapatkan mulai harga Rp 3 ribu hingga Rp 100 ribu per liter. "Tergantung pengolahannya. Untuk harga Rp 3 ribu per liter POC yang tanpa melalui proses. Sedangkan harga Rp 20 ribu per liter untuk POC yang sudah melalui proses fermentasi," tambahnya.
"Kalau dilakukan pencampuran dengan bahan lain per liternya bisa sampai Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu,” pungkas Fendi.(mkr)
Editor : Fauzy Ahmad-klikjatim.com
PT Smelting Gelar Aksi Donor Darah, 150 Karyawan Antusias Berpartisipasi
PT Smelting kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama melalui kegiatan donor darah yang digelar selama dua hari, pada Selasa–Rabu (11–12/11).…
Bupati Bojonegoro Ajak Masyarakat Tak Sia-siakan Makanan
Melalui gerakan ini, Pemkab Bojonegoro berharap budaya “Stop Boros Pangan” dapat tumbuh di tengah masyarakat.…
Bangun Ulang Ponpes Al-Khoziny Lewat APBN, Komisi VIII: Negara Hadir untuk Pesantren
Pemerintah berencana membangun kembali gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang sempat ambruk, menggunakan anggaran dari APBN.…
Bank Jatim Raih Penghargaan DetikJatim Awards 2025 untuk Pembiayaan Usaha Berkelanjutan
Dalam ajang detikJatim Awards 2025, bank milik Pemprov Jatim itu meraih Anugerah Program Bisnis Terpuji kategori Peningkatan Pembiayaan Usaha Berkelanjutan.…
Tak Masuk Akal! Kasur dan Dipan Dibuang ke Selokan di Tengah Kota Gresik
Temuan ini dinilai sangat mengganggu karena berpotensi menyumbat aliran air dan memicu banjir saat musim hujan.…
Arumi Bachsin Dorong Siswi SMK Jatim Tingkatkan Skill Desain, Siapkan Generasi Muda Industri Fashion
Menurut Arumi, sektor fashion merupakan industri kreatif yang menjanjikan dan memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.…