klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

2 Perempuan Muda di Bondowo Meninggal Diduga Keracunan Asap Genset

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Bondowoso--Dua orang perempuan muda ditemukan meninggal di dalam kantor perusahaan keuangan di Kabuoaten Bondowoso. Dugaan sementara, dua korban itu keracunan asap genset.

[irp]

Kedua korban itu Sinta Wardani (19) warga Desa Gubrih dan Wardatul Jannah (19) warga Desa Sumber Malang. Kedua desa itu di Kecamatan Wringin, Bondowoso. Mereka merupakan staf sebuah kantor usaha keuangan di Bondowoso.

"Sebagai langkah awal, kami tetap akan selidiki lebih lanjut," kata Kasat Reskrim Polres Bondowoso AKP Agung Ari Bowo kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).

Agung menambahkan, dari keterangan sejumlah saksi mata, penyebab kematian korban diduga karena menghirup gas karbon monoksida yang berasal dari genset, yang dinyalakan di kantor itu sejak malam.

"Kedua jenazah korban kami evakuasi ke instalasi rawat jenazah Rumah Sakit dr Koesnadi Bondowoso. Untuk visum maupun autopsi luar. Apapun hasilnya nanti," terang Agung.

Informasi dari sejumlah saksi di lokasi kejadian, keduanya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal pagi tadi di PNM Mekar Wringin. Sebelumnya keluarga korban dan warga sekitar mendobrak kantor yang terletak di Jalan Raya Wringin tersebut.Upaya mencari tahu kondisi kedua korban dengan cara mendobrak kantor terpaksa dilakukan. Karena sejak pagi, korban dikontak berkali-kali, HP-nya aktif tapi tidak mengangkat.

Keduanya diduga menghirup gas karbon monoksida yang berasal dari genset kantor, yang dinyalakan sejak malam tadi. Karena saat itu listrik PLN sedang padam. Kedua perempuan tersebut ditemukan dalam posisi tertidur di sebuah ruangan. Saat ditemukan, kedua korban dalam posisi berdampingan.

Proses evakuasi korban dilakukan dengan prokes. Sebab, salah satu korban positif swab antigen. Informasi yang dihimpun, setelah ditemukan meninggal, kedua korban dilakukan swab antigen.

"Iya, benar. Hasil tes antigen tadi salah satu korban memang reaktif. Makanya, proses olah TKP dan evakuasinya tadi dilakukan dengan protokol kesehatan ketat," pungkas Agung. (*)

Editor :