KLIKJATIM.COM | SURABAYA – Harga bahan pokok yang selalu naik setiap kali Natal dan tahun baru (nataru) membuat khawatir Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Salah satunya harga daging. Untuk memastikan harga stabil pada perayaan nataru kali ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan pemantauan disejumlah peternakan dan rumah potong hewan di Surabaya, Kamis (18/12/2019).
Selain melakukan pemantauan secara langsung, Gubernur juga melakukan berbagai persiapan lain. Mulai dari melakukan koordinasi dengan pelaku usaha, memantau harga di pasar tradisional maupun supermarket hingga menggelar bazar hasil peternakan.
"Jelang peringatan natal dan tahun baru ini, kami harap seluruh masyarakat Jawa Timur tidak perlu khawatir karena stok hasil peternakan di Jatim aman. Serta harganya juga relatif stabil," tutur Khofifah.
[irp]
Khofifah mengatakan, berdasar pada laporan realisasi produk dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim. Ketersediaan daging sapi mencapai 10.165 ton. Sedangkan kebutuhannya hanya 9.131 ton. Sehingga sampai akhir Desember masih surplus 1.034 ton.
Untuk daging ayam ketersediaannya 43.855 ton. Sedangkan kebutuhan hanya 32.729 ton, sehingga stok sampai akhir Desember masih surplus 11.156 ton.
Demikian pula untuk telur, ketersediaan mencapai 64.394 ton. Sedangkan kebutuhan hanya 49.388 ton, sehingga stok sampai akhir Desember masih surplus 15.006 ton.
"Dengan data tersebut kami yakin sampai akhir Desember 2019 stok bapok hasil peternakan Jatim sangat aman bahkan surplus. Karenanya, surplus ini merupakan potensi yang bisa dikelola lebih lanjut untuk menambah nilai jualnya ataupun untuk mensuplai berbagai daerah di Indonesia," jelas Khofifah.
[irp]
Sementara itu, berdasarkan pemantauan di ritel, pasar tradisional dan Rumah Potong Hewan (RPH) yang dilakukan sejak 11 Desember sampai 13 Desember 2019 harga daging sapi masih stabil dikisaran Rp 109 ribu hingga Rp 124 ribu. Sedangkan daging ayam diharga Rp 32.500 hingga Rp 34 ribu. Dan untuk telur antara Rp 21 ribu hingga Rp 23.900.
Pemantaun juga diperluas di seluruh wilayah Jatim sejak 16 Desember lalu. Mulai Kota Surabaya, Kota Madiun, Kota Probolinggo, Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. Gubernur juga mengeluarkan surat edaran agar Pemkab melakukan pemantauan harga di wilayahnya masing-masing.
"Kami juga berharap karena stok di Jatim ini surplus, maka tidak ada pihak-pihak yang menimbun stok bapok hasil peternakan ini," tegas Khofifah. (nk/hen)
Editor : Redaksi
