klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Kasus Covid 19 di Banyuwangi Naik, Harus Diantisipasi Ledakan

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Rakor forkpimda di Pendopo Banyuwangi. (Ist)
Rakor forkpimda di Pendopo Banyuwangi. (Ist)

KLIKJATIM.Com | Banyuwangi - Kasus aktif Covid-19 mengalami peningkatan di Kabupaten Banyuwangi. Untuk itu, jajaran forkopimda Banyuwangi pun menggelar rapat koordinasi (rakor) perkembangan dan penanganan Covid-19 secara virtual, dari Pendopo Banyuwangi, Senin (21/6/2021).

[irp]

"Kita butuh bekerja bersama-sama agar Banyuwangi tidak sampai mengalami ledakan. Ini antisipasi demi kebaikan kita bersama," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. 

Meskipun hasil laporan monitoring satgas Covid-19 pusat menyebut bahwa tingkat kepatuhan protokol kesehatan Banyuwangi menempati peringkat empat dalam memakai masker dan peringkat enam dalam menjaga jarak di Jawa Timur, tapi Bupati Ipuk meminta semuanya tetap harus waspada. Tidak boleh lengah. 

Sebagai upaya antisipasi kenaikan kasus Covid-19, Ipuk mengatakan, terdapat beberapa hal yang akan dilakukan. Di antaranya menambah kapasitas tempat tidur. 

Adapun rasio okupansi tempat tidur non-ICU, saat ini di Banyuwangi berkisar 37 persen. Sedangkan ICU sudah sebesar 70 persen.

"Tadi kami susun upaya menambah untuk antisipasi. Tapi semoga kasus segera melandai sehingga penambahan tempat tidur di rumah sakit tidak diperlukan,” ujar Ipuk.

Ipuk juga meminta untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan 3T alias tes, tracing, dan treatment. ”Kunci penanganan Covid-19 ini kan ibarat segera memisahkan air dan minyak. Pisahkan yang sehat dan yang sakit agar tidak terjadi penularan,” ujarnya.

Selanjutnya berkaitan dengan treatment, lanjut Ipuk, kini disiapkan isolasi terpusat non-rumah sakit bagi yang tidak memiliki gejala klinis. 

Perlu diketahui, dalam rakor ini dihadiri Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto, Wakapolresta AKBP Didik Hariyanto, perwakilan Lanal, Banyuwangi, dan para kepala OPD. Serta camat, kepala desa/kelurahan, dan jajaran puskesmas se-Banyuwangi yang juga hadir secara daring.

Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto mengatakan, kenaikan angka Covid-19 menjadi evaluasi bersama. "Kita harus menjaga agar tidak menjadi ledakan," kata Dandim.

Terkait perizinan hajatan yang masih diperbolehkan, namun harus tetap dengan penertiban protokol kesehatan secara ketat. Namun apabila masih bisa ditunda, dia mengimbau agar ditunda terlebih dahulu. "Kondisi ini membutuhkan kesadaran bersama," katanya.

Dandim menambahkan, isolasi terpusat juga akan dihidupkan kembali. "Tadi kita rencanakan skema isolasi terpusat di Gedung Diklat ASN yang kini menjadi tempat tes bagi pekerja migran yang baru pulang ke Banyuwangi. Nantinya yang pekerja migran akan disiapkan di GOR Tawangalun,” jelasnya.

Wakapolresta AKBP Didik Hariyanto juga meminta warga untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. ”Jangan meremehkan,” ujarnya sembari menyatakan bahwa PPKM Mikro akan terus diperkuat. (nul)

Editor :