KLIKJATIM.Com | Gresik — Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia khususnya di Kabupaten Gresik selama ini menjadi tulang punggung perekonomian. Namun demikian, masih banyak UMKM yang mengalami problem pemasaran.
[irp]
Untuk memecahkan masalah itu, PT Smelting bersama OK OCE (One Kabupaten One Center of Entrepreneurship) Melawai Indonesia Korda Gresik menggelar kelas pelatihan bagi pebisnis start up UMKM. Pelatihan bertitel Digilog Export ini diikuti sepuluh pelaku UMKM di Kabupaten Gresik selama empat hari kedepan (14-17 Juni) di Hotel Front One Gresik.
Ketua OK OCE Melawai Indonesia Korda Gresik Dewi Julianti Suryaputra menuturkan, kegiatan training tersebut didukung penuh oleh PT Smelting. "Jadi untuk tahap pertama ini kita training 10 pelaku UMKM, sebagai ya semacam uji coba, satu peserta biayanya 5 juta per orang yang dibiayai PT Smelting," ungkap Dewi.
Diharapkan, lanjut Dewi, setelah mengikuti pelatihan tersebut, para pelaku UMKM peserta mampu mengakses pasar global. Sehingga pada gilirannya mendongkrak penghasilan dan menaikkan omset. "Itu targetnya teman-teman pengusaha UMKM bisa menembus pasar global, sehingga bisa menaikkan omset," harap Dewi.
[caption id="attachment_68321" align="alignnone" width="300"]
Founder UMKM Mendunia Foundation, Iko Sukma Handriadianto bersama Corporate Advisor PT Smelting Entis Sutisna[/caption]
Sementara itu, Corporate Advisor PT Smelting Entis Sutisna menyebut dukungan perusahaannya kepada UMKM di Kabupaten Gresik merupakan komitmen untuk mendongkrak ekonomi mikro. Karena menurut Entis, UMKM memiliki potensi mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Kalau UMKM tumbuh otomatis penyerapan tenaga kerja juga lebih besar, sehingga terjadi pengurangan pengangguran. Itu salah satu tujuan kami mendukung pelatihan ini. Harapannya setelah pelatihan, usaha peserta tumbuh, omset naik dan bisa menyerap tenaga kerja lebih besar," tandasnya.
Founder UMKM Mendunia Foundation, Iko Sukma Handriadianto selaku trainer membeberkan beberapa hal yang akan disampaikan dalam training empat hari tersebut. Salah satunya cara ekspor berbasis digital teknologi dan logistik simple.
"Berawal dari personal eksportir lalu berkembang menjadi Corporate eksportir. Jadi UMKM yang kebanyakan perorangan bisa mengeksportasi barang yang kecil-kecil, baru nanti (setelah berkembang) bisa ekspor besar-besar," ulasnya.
Yang ditekankan dalam pelatihan tersebut, lanjut Iko Sukma, adalah tentang konsentrasi pemasarannya, promosi dan transaksinya.
"Kemudian branding up-nya, sampai digital paymentnya. Nah logistik simplenya kirim satuan menggunakan jasa kurir internasional yang support UMKM sehingga berbiaya murah. Jadi tidak ada ekspor besar kalau tidak ada (didahului) ekspor besar," urainya.
[caption id="attachment_68320" align="alignnone" width="300"]
Founder UMKM Mendunia Foundation, Iko Sukma Handriadianto selaku trainer membeberkan cara ekspor [roduk UMKM dengan mudah[/caption]Dari pihak pemerintah Kabupaten Gresik, dalam hal ini dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gresik yang diwakili Kepala Bidang Perdagangan, Minhad menyatakan mendukung penuh pelaku UMKM di Kabupaten Gresik untuk berkembang.
"Pemerintah dalam hal ini Diskoperindag wajib memberikan fasilitasi, itu kita bisa rapat kordinasi dengan badan-badan yang punya koneksi di luar negeri. Seperti atase-atase kita di luar negeri untuk menemukan buyer di luar negeri," ungkap Minhad.
Menurut Minhad, pihaknya menjembatani pelaku UMKM baik perorangan maupun korporate untuk mengakses pasar luar negeri. Tujuannya untuk menjaga eksistensi UMKM. Karena selama ini UMKM terbukti eksis walaupun dalam kondisi pandemi, seperti kemarin masih bisa ekspor songkok ke Brunei," ujarnya. (rtn)
Editor : Abdul Aziz Qomar