klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Dapat Jatah Lebih Banyak Daripada Usulan, Pemkab Probolinggo Buka Lowongan 3.374 Guru PPPK

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Ilustrasi guru
Ilustrasi guru

KLIKJATIM.Com I Probolinggo - Pemkab Probolinggo mendapatkan kuota guru PPPK lebih dari usulan yang diajukan. Pemerintah pusat memberikan jatah 3.374 guru pada tahun ini. Padahal hanya mengajukan 3.000 guru.

[irp]

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Probolinggo, Hudan Syarifuddin mengatakan tahun ini, ada 2 jalur rekrutmen pegawai di lingkungan Pemkab Probolinggo. Yakni jalur PPPK dan CPNS.

“Rekrutmen paling banyak formasi PPPK, untuk tenaga guru. Kalau kuota CPNS untuk tenaga kesehatan dan tenaga teknis,” katanya, Senin (31/5/2021).

Pada 2 jalur itu, kuota dari pemerintah pusat total ada 4.218 formasi. Untuk jalur PPPK ada 3.836 formasi yang diperebutkan. Rinciannya, sebanyak 3.374 formasi untuk tenaga guru, 384 formasi tenaga kesehatan, dan 78 tenaga teknis.

Sementara untuk jalur CPNS ada 382 formasi. Rinciannya untuk tenaga kesehatan mendapat 313 Formasi dan tenaga teknis 69 formasi. “Rekrutmen CPNS dan PPPK ini semuanya langsung dari pusat,” tutur Hudan.

Ditambahkan, tengah melakukan validasi untuk formasi CPNS tersebut. Nantinya, formasi CPNS dan PPPK itu, akan diumumkan serentak.

“Kami masih menunggu hasil validasi dan disetujui oleh Bupati untuk pengumuman persyaratan dan formasi detailnya. Pengumuman dan pelaksanaannya nanti akan serentak atau bersamaan,”  pungkasnya.

Khusus formasi guru, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) setempat, Fathur Rozi, menyebut angka itu lebih banyak dari yang diajukan. Dispendik mengajukan 3 ribu GTT (Guru Tidak Tetap) dan PTT (Pegawai Tidak Tetap) kepada pemerintah pusat. Tak disangka, pemerintah pusat justru memberikan kuota 3.374 formasi.

Rozi mengungkapkan, Kabupaten Probolinggo kekurangan tenaga kependidikan. Selama ini, guru ASN dibantu sekitar 2.300 GTT.

“Sehingga pengusulan 3 ribu PPPK dirasa cukup untuk bantu proses pendidikan. Ya, kita kekurangan guru (ASN) di Kabupaten Probolinggo,” ucap Rozi. (*)

Editor :