KLIKJATIM.Com | Ponorogo - Angka kematian di Ponorogo disebut tertinggi di Jawa Timur (Jatim). Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Ponoroto, Rahayu Kusdarini.
[irp]
"Jika presentasi angka kematian kita (Ponorogo) memang sudah melampaui Jatim. Sudah 8 sekian persen. Sedangkan jatim 7 sekian persen, " ujar Irin--sapaan akrab--Rahayu Kusdarini, Kamis (29/4/2021).
Dia menyebutkan dari data yang ada. Selaka bulan april, hingga pukul 13.00 wib sudah ada 120 orang meninggal dunia karena covid 19. "Ini merupakan rekor selama satu tahun. Angka terus naik dan naik, " kata Irin ditemui setelah rapat dengan Tim BPJS Kesehatan di ruang rapat Bantarangin.
Dia mengaku memang saat ini bumi reog masih masuk zona orange. Sedangkan BNPB melakukan evaluasi zona setiap hari Senin. "Kalau Senin kemarin kita masih zona orange ya. Tidak tahu Senin depan, " jelas Irin kepada wartawan.
Menurutnya, zona nya memang masih orange. Namun skornya cukup mengkhawatirkan. Dimana skornya 1,99 terendah di Jatim. "Jika 1,8 sudah menjadi zona merah. Tidak menutup kemungkinan jika minggu ini kondisinya tidak membaik senin depan bisa merah, tapi kemari lusa kok tinggi ini menjadi khawatir, " tegasnya.
Ditanya perihal faktor, irin mengaku jika faktornya banyak. Tingginya angka kematian bisa saja karena virus yang ganas, bisa juga masyarakat saat ini datang ke layanan sekunder kerumah sakit itu kondisinya sudah parah, sudah sesek, saturasinya sudah sangat turun, sehingga reaiko kematiannya tinggi
"Ada juga pendapat masyarakat ketika ada keluhan enggan datang ke faskes, mereka bilang dicovidkan, mereka tidak mau diisolasi, bahkan ada yang ketika datang ke Rumah Sakit dengan suspek ketika akan diisolasi mereka ingin pulang, " bebernya
Fenomena ini, kata dia, menjadikan resiko fatalnya semakin meningkat. Selain itu kesadaran masyarakat akan prokes juga semakin kendor. "Bayangkan saja, BPBD Ponorogo kemarin sudah memakamkan 10 orang. Rekor sepanjang sejarah, " pungkasnya. (bro)
Editor : Fauzy Ahmad