klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Pemprov Jatim Siap Fasilitasi Pemasaran Komoditi Porang

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak.
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak.

KLIKJATIM.Com | Surabaya—Pemprov Jatim menyatakan kesiapannya membantu pemasaran hasil pertanian porang. Sebab, saat ini komoditas porang banyak peminatnya. Sementara beberapa daerah di Jatim seperti Ponorogo dan Madiun sebagai penghasilnya.

[irp]

 "Yang kita perlancar tentunya jalur pemasarannya. Balai karantina kan sudah mencatat (permintaan) tahun 2018 5,5 juta ton, pada tahun 2020 naik jadi 10,3 juta ton," kata Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, Minggu (6/3/2021).

Wagub Emil menjelaskan pelaku industri sangat terbuka untuk menerima hasil panen dari masyarakat akan komoditi porang. Saat ini, Pemprov Jatim disebut Emil, tengah mengupayakan budidaya bibit porang untuk membantu para petani.

"Jadi sebenarnya pelaku industri sudah oke tinggal kita support bahan bakunya ke petaninya. Ya jadi kita mulai tahun lalu udah ada semacam pilot project untuk mengembangkan kebun bibit, tujuannya mensupport kesediaan bibit untuk petani porang," jelasnya.

"Jadi di tahun 2020 kita taruh 13 hektar di Madiun, terus ada masing-masing 1 hektar di Tulungagung, Probolinggo. Di saat yang sama tahun 2020 kita support di 10.700 hektar di 12 kabupaten kota, kita support pupuk organik, pupuk hayati cair. Ini pilot project untuk kebun bibit porang kita bantu bibit dan pupuk. Sehingga harapan nanti bisa mensuplai bibit ke petani," lanjutnya.

Mantan Bupati Trenggalek ini menyebut sudah ada beberapa perusahaan yang mengolah hasil panen petani porang. Seperti di PT Ambico di Pasuruan, PT Mareta Alam Samudera di Kertosono. Pabrik-pabrik ini mengolah hasil panen porang menjadi sirataki.

"Bahkan saudagar Muhammadiyah sudah membuat pabrik tepung porang di Bojonegoro dan Madiun, untuk pabrik pengolahannya karena potensi marketnya," imbuh Suami Arumi Bachsin ini.

Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini menilai kawasan Jatim sangat potensial untuk ditanami porang. Meski begitu, masih ada beberapa perbaikan agar hasil panen petani porang bisa lebih maksimal.

"Ya karna kan kita tercatat jumlah ekspor di BPKP, se-Jatim bisa ditanami porang, bisa di hutan naungannya 60 persen, daerah di lereng-lereng. Di sana kalau mau pemasaran bisa terdata di Dinas Kehutanan, dan terkoneksi dengan perusahaan yang mengolah porang untuk ekspor," ungkapnya.

"Yang penting produksinya sekarang. Masalahnya sekarang pengeringannya jangan manual, pasca panennya menggunakan air. Beberapa masalah inilah yang bisa kita support. Sekarang mayoritas kebutuhan ekspor di dalam negeri juga ada permintaan, meski masih dominan ekspor," pungkas Emil. (ris)

Editor :