klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Sabet Perunggu, Risma Beri Reward Atlet Panjat Tebing Junior Asli surabaya

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Walikota Tri Rismaharini saat menerima rombongan atlet dan Rahmat Adi Mulyo. (ist)
Walikota Tri Rismaharini saat menerima rombongan atlet dan Rahmat Adi Mulyo. (ist)

KLIKJATIM.Com | Surabaya—Walikota Surabaya Tri Rismaharini memberikan apresiasi dan reward kepada atlet panjang tebing junior, Rahmat Adi Mulyo. Warga asal Mulyorejo Utara, Surabaya tersebut berhasil menyabet medali perunggu speed junior putra dalam ajang IFSC Youth World Championships yang berlangsung di Arco, Italia.

Ajang IFSC Youtu World Championships berlangsung pada 26-31 Agustus 2019 lalu. Atas prestasinya ini, Adi pun mendapat apresiasi reward dan diundang langsung oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersama atlet berprestasi lain di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam.

"Senang sekali, bisa bertemu Ibu Walikota langsung, ini sudah ketiga kali saya bertemu dengan ibu wali,” kata Adi seusai bertemu Walikota Risma, Senin (7/10/2019) malam.

[irp]

[irp]

Adi menceritakan, awalnya ia dipanggil dari pusat bersama lima atlet panjat tebing lain untuk mewakili Indonesia bertanding di IFSC Youth World Championships yang berlangsung di Arco, Italia. Sebelum bertanding, Adi bersama enam atlet lain memusatkan latihan di Yogyakarta selama 10 hari.

“Totalnya ada enam orang atlet panjat tebing asal Indonesia yang bertanding di Italia. Sedangkan dari Jawa Timur sendiri ada tiga orang, termasuk dengan saya," katanya.

Pada kejuaraan tingkat dunia itu, Adi berhak menyandang peringkat tiga setelah menang dengan waktu 5,979 detik, berbanding 8,717 detik dari pemanjat tebing asal Ukraina, Y Tkach. Sementara itu, peringkat satu dan dua diduduki atlet Rusia yakni A Nagaev dan S Rukin. “Saya mendapat medali perunggu dengan catatan waktu 5,97 detik, bersaing dengan Ukraina," ujarnya.

Sebelumnya, Adi juga pernah mendapat peringkat sebelas pada kejuaraan panjat tebing tingkat Asia yang berlangsung di Singapura tahun 2017 silam. Bahkan di tahun 2018, ia juga meraih urutan sembilan pada kejuaraan panjat tebing yang berlangsung di Chongqing, China. “Kalau kejuaraan tingkat dunia baru pertama kali ini, dan dapat juara tiga (perunggu),” ungkapnya.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, Edi Santoso melihat, capaian ini merupakan prestasi luar biasa yang ditorehkan oleh atlet panjat tebing muda asal Surabaya. Apalagi menurutnya, Adi berasal dari keluarga kurang mampu.

“Ini menunjukkan bahwa prestasi olahraga tidak harus dari kalangan orang punya. Apalagi Adi ini masih muda, maka itu jadikanlah prestasi ini sebagai motivasi bagi anak-anak Surabaya untuk berprestasi seperti dia,” jawab Edi.

[irp]

Edi mengungkapkan, selama ini Pemkot Surabaya tidak akan menutup mata jika ada anak-anak Surabaya yang mampu berprestasi. Bahkan, pihaknya memastikan bakal terus menambah fasilitas-fasilitas olahraga, khususnya cabang olahraga panjat tebing.

“Kalau ada anak Surabaya berprestasi, pastinya ada penghargaan dari wali kota, rewardnya juga pasti ada. Bahkan, tadi Ibu Wali Kota juga bilang agar diperbanyak fasilitas-fasilitas olahraga panjat tebing,” terangnya.

Panjat tebing merupakan sepuluh dari bagian cabang olahraga prioritas Nasional untuk dunia. Apalagi, selama ini prestasi panjat tebing Indonesia diperhitungkan di tingkat dunia, sehingga harus dipertahankan.

"Karena itu, pemkot berkomitmen untuk terus mendukung dengan memfasilitasi anak-anak Surabaya agar terus bisa berprestasi,” pungkasnya. (don/mkr)

Editor :