klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Berikut Tanggapan Pemkot Surabaya Soal PPKM Jilid II

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) rencananya akan kembali diperpanjang oleh Pemerintah Pusat. Harapannya, penerapan PPKM Jilid kedua dapat menekan penularan virus Covid-19.

[irp]

Rencana tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Syafrizal dalam acara Sosialisasi Surat Edaran Nomor 903/145/SJ secara virtual.

Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana langsung merespon keputasan dari pemberlakuan PPKM Jilid kedua. Ia mengungkapkan bahwa akan langsung memantau efek dari PPKM. Salah satu fokusnya adalah memfokuskan kampung tangguh dan mendata masyarakat ekonomi ke bawah.

"Jika ada perpanjang maka kita secara teknis sudah siap, cuman efek dari PPKM ini harus kita pantau, kita masifkan data, nanti bantuannya seperti apa," ungkap Whisnu, pada Rabu (20/01/2021).

Whisnu juga mengatakan bahwa Pemerintah Kota Surabaya sedang berhitung. Bagaimana nantinya kampung tangguh juga bisa membuka dapur umum, agar warga yang terdampak tetap dapat mendapat logistik permakanan atau bantuan non tunai lainnya.

"Kalau memang itu diperpanjang maka harus kita hitung lebih cepat," tambahnya.

Di sisi lain, Whisnu juga akan berkomunikasi dengan pengusaha. Salah satunya adalah pusat perbelanjaan yang harus tutup pukul 20.00 selama masa PPKM. Ia memastikan Pemkot Surabaya akan berkoordinasi supaya tidak ada pegawai yang dirumahkan.

"Meski tidak ada keluhan atau laporan dari pengusaha selama PPKM, tapi karyawan sampai dirumahkan. Nanti dampak ekonomi akan terasa. Khususnya pusat perbelanjaan. Ada 38 di Surabaya," urainya.

Meski sebelumnya sempat mengajukan diskresi supaya Surabaya tidak masuk dalam daftar PPKM, namun kini Whisnu mengaku mengapresiasi PPKM. Sebab, dirinya menemukan beberapa nilai positif.

"Misalnya, pemberlakuan jam malam. Covid-19 ini kan lebih banyak berkembang malam hari. Dengan adanya jam mal, masyarakat nggak berkerumun pada malam hari. Sehingga bisa menekan angka warga yang terinfeksi Covid-19," pungkasnya.  (bro)

Editor :