klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Orang Gila di Mojokerto Mengamuk hingga Bunuh Tetangga, 3 Jam Polisi-TNI Baru Bisa Amankan Pelaku

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Mojokerto--Pria diduga gila di Mojokerto mengamuk menyabet dua orang tetangganya dengan celurit. Seorang tewas dalam insiden ini.

[irp]

Pria yang diduga gila itu bernama Khusnul Khuluk (35) asal Dusun Belahan, Desa Brayung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Insiden penganiayaan ini terjadi di belakang rumah Jamilin (60), warga Dusun Belahan sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu pelaku Khusnul Khuluk (35) tiba-tiba mendatangi korban sambil membawa sebilah celurit.

Rumah Khusnul dengan Jamilin bersebelahan. Tanpa basa-basi, Khusnul membacok Jamilin menggunakan celurit. Akibatnya, korban menderita luka bacok pada perut dan punggungnya.

Melihat saudaranya dianiaya, Kaswari datang membantu. Namun, kakek 70 tahun ini justru menjadi sasaran pelaku. Sabetan celurit Khusnul mengenai lengan dan punggungnya. Saat itu Kaswari berkunjung ke rumah Jamilin.

"Pak Jamilin dilarikan ke RSI Sakinah, tapi meninggal dunia di perjalanan karena kehabisan darah. Kalau Mbah Wari (Kaswari) hanya luka gores, dia dirawat di rumah," kata warga setempat, Sutiyo kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu (2/12/2020).

Usai menganiaya kedua tetangga dekatnya itu, Khusnul masuk ke dalam kamar rumahnya. Pelaku berdiam diri sambil membawa sebilah celurit. Dia juga memakai helm hitam.

Sekitar pukul 09.00 WIB, polisi dan TNI datang ke lokasi untuk menangkap Khusnul. Penangkapan pelaku berjalan alot lantaran dia membawa celurit. Khusnul akhirnya bisa diringkus setelah petugas menjatuhkan celuritnya menggunakan batang bambu dan kayu.

"Penangkapan cukup rumit karena pelaku bawa celurit dan melawan. TNI dan polisi khawatir menjadi sasaran. Prosesnya tiga jam, pelaku disergap setelah celuritnya dilepaskan," jelasnya.

Kapolsek Puri Iptu Sri Mulyani membenarkan pelaku mengidap gangguan kejiwaan. Khusnul berada di rumahnya karena dinyatakan sembuh.

Menurut Sutiyo, salah satu warga, pelaku mengidap gangguan jiwa sejak sekitar 5 tahun yang lalu. Pelaku beberapa kali dirawat di rumah sakit jiwa Surabaya dan Malang. Kini dia tinggal sendirian setelah bercerai dengan istrinya.

"Gilanya sekitar 5 tahunan, dia tinggal sendiri di rumahnya. Makanan dikirim oleh saudaranya. Dia punya 4 saudara kandung," terang Sutiyo. (hen)

Editor :