KLIKJATIM.Com | Bojonegoro — Di balik rimbunnya hutan dan perbukitan, Desa Soko di Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, selama ini seolah terisolasi dari dunia luar.
Terletak 43 kilometer dari pusat kota, desa ini bagai terperangkap dalam belitan jalan berbatu, berlubang, dan tanjakan curam.Kondisi ini tak hanya memperlambat roda perekonomian, tapi juga membatasi kehidupan warganya.
Namun, kini, sebuah program kolaborasi antara TNI dan masyarakat, yakni TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125, telah menyalakan harapan, mengubah jalan yang terjal menjadi jalur yang mulus dan lancar.Desa Soko sendiri memiliki luas 4.021 HA dengan jumlah penduduk 2.809 / 910 KK serta memiliki enam dusun yakni Dusun Sekidang, Sekonang, Glingsem, Soko, Sumberpoh, dan Dusun Guyangan.
Selama ini, warga Desa Soko, yang 50,55 persennya hidup dalam kemiskinan dan sebagian besar berprofesi sebagai petani, harus berjuang keras setiap kali beraktivitas. Seperti diakui Arifin, salah seorang warga setempat, jalanan yang rusak dan gelap saat malam membuat warga lebih memilih berdiam di rumah.
"Saya akui, desa kami sangat terpencil. Jalan yang sulit dan berada di tengah hutan," katanya.
Kini, berkat TMMD, Arifin dan warga lain dapat bernapas lega. Program ini berhasil mewujudkan jalan cor beton sepanjang 1.372 meter dengan lebar 3,5 meter yang menghubungkan Desa Soko Kecamatan Temayang dengan Desa Pajeng di Kecamatan Gondang. Pembangunan jalan ini tak hanya memudahkan mobilitas, tetapi juga membuka akses ke fasilitas kesehatan dan Pendidikan serta pusat-pusat perekonomian.
Kepala Desa Soko, Muhammad Johan Haryoko, menyampaikan rasa terima kasihnya. Ia yakin, jalan baru ini akan mendongkrak perekonomian warganya, terutama para petani. "Dengan adanya TMMD ini sangat membantu sekali. Pembangunan jalan cor beton yang sudah bagus ini, Insya Allah ke depannya mobilitas hasil pertanian bisa lebih cepat, sehingga harganya akan lebih tinggi," ujarnya.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, mengapresiasi kerja keras para anggota TNI yang berhasil menembus medan sulit. Ia memandang TMMD sebagai wujud nyata kepedulian TNI dalam membantu pemerintah daerah untuk memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat.
"Anggota TNI sangat sigap. Saya sangat salut kepada anggota TNI dalam menjalankan pembangunan, kalau tidak TNI ini tidak bisa," tegasnya.
TMMD ke-125 ini didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan anggaran lebih dari Rp 5,3 miliar. Dana tersebut digunakan untuk berbagai pembangunan fisik dan nonfisik. Selain jalan, proyek fisik juga mencakup rehabilitasi bendungan, pembangunan mushola, sumur bor, dan perbaikan rumah tak layak huni.
Sementara itu, program nonfisik berupa kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kesadaran masyarakat serta menumbuhkan semangat gotong-royong.
Komandan Kodim 0813 Bojonegoro sekaligus Komandan Satuan Tugas TMMD ke-125, Letkol Czi Arief Rochman Hakim, memastikan bahwa seluruh pengerjaan telah selesai. Selama sebulan penuh, anggota TNI berbaur dan bahu-membahu bersama masyarakat, menunjukkan semangat manunggal yang menjadi inti dari program ini.
"Saya akui, terkadang kondisi medan yang sulit menjadi tantangan tersendiri. Ini juga menjadi salah satu indikator, kenapa program ini selalu dinanti-nantikan masyarakat," ungkap Letkol Arief.
Dengan selesainya TMMD ini, ia berharap jalan baru yang membentang di Desa Soko menjadi gerbang menuju kehidupan yang lebih baik, membuka peluang dan asa bagi masyarakat yang selama ini terpencil. (ris)
Editor : M Nur Afifullah