klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Gunung Raung Erupsi, KAI Daop 9 Jember Pastikan Perjalanan Kereta Api Tetap Aman dan Normal

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Caption: Rangkaian KA Pandanwangi dan Pandalungan Saat Melintas di Desa Bedadung, Kecamatan Pakusari, Jember, terlihat Gunung Raung.
Caption: Rangkaian KA Pandanwangi dan Pandalungan Saat Melintas di Desa Bedadung, Kecamatan Pakusari, Jember, terlihat Gunung Raung.

KLIKJATIM.Com | Jember – Meskipun Gunung Raung terus menunjukkan aktivitas erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik dalam beberapa hari terakhir, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember memastikan bahwa operasional perjalanan kereta api tetap berjalan normal dan aman.

Sebanyak 24 perjalanan kereta api yang melintas di wilayah Daop 9 Jember hingga saat ini tidak mengalami gangguan.

Cahyo Widiantoro, Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir untuk menggunakan transportasi kereta api. "Seluruh perjalanan berjalan seperti biasa dan tidak ada gangguan akibat erupsi Gunung Raung," ujarnya.

Baca Juga : Abu Vulkanik Gunung Raung Resahkan Warga Jember, Masker Gratis Mulai Dibagikan

KAI Daop 9 Jember terus melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan aktivitas Gunung Raung. Koordinasi erat dilakukan dengan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalopka) dan BMKG untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang.

Sebagai langkah antisipatif, Alat Material Untuk Siaga (AMUS) telah disiagakan di tiga titik strategis, serta tim flying gank yang siap dikerahkan jika terjadi gangguan pada jalur rel.

"Hingga saat ini, stasiun maupun perjalanan kereta api masih terpantau aman dan terkendali. Di sepanjang lintas Daop 9 Jember tidak terasa adanya getaran maupun hujan abu," tambah Cahyo.

Baca Juga : Pelaku Pembantaian Juragan Jagal dan Bapak Kandung di Jember Meninggal Dunia di RS

Ia juga mencatat bahwa volume penumpang tidak mengalami penurunan signifikan, dengan 9.049 penumpang berangkat dari wilayah Daop 9 Jember menuju berbagai kota tujuan pada akhir pekan ini.

Di sisi lain, aktivitas vulkanik Gunung Raung memang berdampak pada sejumlah wilayah di sekitar kaki gunung, terutama dengan adanya sebaran abu vulkanik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember telah menyalurkan bantuan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penanganan dampak.

Widodo Julianto, Kepala BPBD Jember, menyatakan telah membagikan masker untuk masyarakat di Pos Pantau Garahan dan Gumitir. "Masker dibagikan langsung oleh BPBD bersama relawan dan DESTANA sejak kemarin, sebanyak 1.000 pcs. Hari ini pembagian kembali dilanjutkan karena dampak abu vulkanik tipis itu," pungkasnya.

Baca Juga : Enam WNA Asal Spanyol Joget diiringi Musik Patrol di Pasar Tanjung Jember

Pembagian masker juga dilakukan di sembilan titik lokasi lainnya, meliputi Desa Rowosari, Desa Gunung Malang, Desa Jambearum (Kecamatan Sumberjambe), Desa Slateng, Sumberbulus, Sumbersalak (Kecamatan Ledokombo), serta Pos Pantau Desa Sumberjati (Kecamatan Silo).

Selain masker, BPBD Jember juga mendistribusikan bantuan logistik bagi relawan dan petugas pos pantau, termasuk makanan siap saji, matras, hygiene kit, family kit, vitamin, dan perlengkapan lainnya.

Widodo juga menjelaskan bahwa pemantauan Gunung Raung dilakukan secara kolaboratif bersama BPBD dari daerah tetangga seperti Banyuwangi dan Bondowoso. Tim gabungan ini aktif berkoordinasi dengan petugas pantau dari Badan Geologi ESDM.

Baca Juga : Jember Gempar! Pria Diduga Tempramen Bantai Juragan Jagal Sapi dan Bapak Kandung dalam Semalam

“BPBD Jember melakukan pemantauan bersama DESTANA di sekitar kaki Raung. Koordinasi juga dilakukan dengan BPBD Banyuwangi dan Bondowoso, serta petugas pantau dari Badan Geologi ESDM. Informasi terus kami gali untuk mengantisipasi kondisi yang bisa berubah sewaktu-waktu,” jelas Widodo.

Gunung Raung sendiri tercatat mengalami lima kali erupsi pada Kamis (12/6/2025) dini hari, dengan tinggi kolom letusan mencapai sekitar 1.000 meter di atas puncak. Statusnya saat ini berada pada Level II atau Waspada, dengan rekomendasi agar masyarakat tidak mendekati kawah dalam radius 3 kilometer.

Sebagai bentuk mitigasi tambahan, BPBD Jember mengusulkan penggunaan handy talkie (HT) di pos pantau untuk mengantisipasi gangguan jaringan seluler. Selain itu, pelatihan relawan, pemasangan banner pos pantau, dan pemantauan berkala juga menjadi bagian dari strategi kesiapsiagaan. (yud) 

Editor :