Gerakan Memanen Air Hujan Jadi Solusi Krisis Air di Bojonegoro

Reporter : M Nur Afifullah - klikjatim.com

KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus berinovasi dalam mengatasi krisis air bersih yang telah lama melanda beberapa desa di wilayahnya. Berkat inisiatif Bupati Bojonegoro terpilih, Setyo Wahono, Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH) kini menjadi solusi efektif bagi warga Dusun Kramanan, Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro yang sebelumnya harus membeli atau mengangkut air untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya.

Gerakan Memanen Air Hujan yang digagas oleh Wahono berawal dari kunjungannya ke Dusun Kramanan pada September 2024, saat masih berkontestasi dalam Pilkada Bojonegoro.

Melihat langsung kesulitan warga dalam mengakses air bersih, Wahono berkomitmen mencari solusi yang tepat. Setelah berkonsultasi dengan Pakar Hidrologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Ing. Ir. Agus Maryono, IPM. ASEAN.Eng., ia menemukan bahwa IPAH dapat menjadi alternatif terbaik bagi daerah yang mengalami kesulitan sumber air bersih.

Menindaklanjuti hal tersebut, setelah ditetapkan sebagai Bupati Bojonegoro terpilih, Wahono bersama Wakil Bupati terpilih, Nurul Azizah mengunjungi lokasi best practice IPAH di Padukuhan Banyumanik, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Tak ingin kehilangan momentum, Wahono segera mengimplementasikan IPAH di beberapa titik di Bojonegoro dengan Dusun Kramanan sebagai proyek percontohan. Sebanyak 30 unit IPAH dipasang di wilayah yang terdampak, didanai secara pribadi oleh Wahono.

Kini, hasil dari upaya tersebut mulai terasa. Warga penerima manfaat tidak lagi harus membeli air atau mengangkut air bersih dari tempat lain. Mereka cukup membuka keran IPAH yang telah terpasang di rumah masing-masing untuk mendapatkan air bersih guna keperluan sehari-hari.

“Sejak IPAH ini dipasang, kami tidak lagi kesulitan air bersih. Dahulu, bahkan di musim penghujan, kami tetap harus ngangsu air. Sekarang, cukup dengan memanfaatkan air hujan, kami bisa memasak tanpa harus khawatir kehabisan air,” ujar Nyamin, Kepala Dusun Kramanan.